Anggaran Prioritas Dipotong, DPR Sentil Menteri ESDM
Selasa, 23 Juni 2020 - 20:44 WIB
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memutuskan merevisi kembali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN) 2020 akibat pemotongan dampak pandemi Covid-19. Revisi tersebut atas sentilan DPR karena realokasi anggaran banyak mengorbankan program prioritas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pembangunan jaringan gas rumah tangga dan konverter kit.
"Kami akan revisi lagi anggaran kami. Kita akan sisir lagi sehingga tetap bisa menghidupkan kembali program masyarakat,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
(BACA JUGA: Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri ESDM, Ahok: Ampun Deh!)
Menurut dia selain pembangunan jarga dan konverter kit ada sejumlah program juga terkena imbas realaokasi anggaran Kementerian ESDM . Di antaranya, pembangunan sumur bor untuk air bersih, konversi minyak tanah ke elpiji bagi nelayan hingga program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJTUS). Namun begitu, agar program-program tersebut tetap jalan pihaknya akan kembali melakukan evaluasi seperti memangkas lebih dalam lagi anggaran perjalanan dinas untuk dialihkan seluruhnya pada tahun depan.
“Saat kami menerima potongan itu kami kaget sekali sehingga program yang sudah dialokasikan seperti konverter kit itu hilang dan kita juga potong program jargas setengahnya,” ungkap Ego.
Pihaknya pun akan segera melakukan revisi anggaran agar secepat mungkin dibahas kembali dengan DPR. Rencananya proposal revisi anggaran tersebut sudah kembali diserahkan kembali ke DPR besok. “Kami mohon diberikan waktu satu hari, besok sudah kami sampaikan proposalnya,” ungkap Ego.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin mendesak agar pemotongan anggaran kementerian dan lembaga tidak mengorbankan program-program prioritas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sebab itu, Kementerian ESDM perlu merevisi kembali realokasi anggarannya agar tetap fokus pada peogram-program tersebut.
“Berdasarkan kesimpulan, Komisi VII DPR RI dan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM sepakat dengan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM untuk melakukan penyesuaian alokasi anggaran 2020,” kata dia.
Berdasarkan laporan ESDM, jaringan gas rumah tangga yang sebelumnya ditargetkan 266.070 SR dipangkas 138.206 SR menjadi 127.864 tahun ini. Sementara itu, program konverter kit untuk nelayan sebanyak 40.000 paket dan petani 10.000 paket serta konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram sebanyak 526.616 paket tahun ini seluruhnya dibatalkan.
Sedangkan program rooftop perkantoran atau gedung sosial atau rumah ibadah yang ditargetkan 800 unit tahun ini dipangkas menjadi 100 unit. Begitu juga dengan program PJU TS yang ditargetkan 45.000 titik dipangkas menjadi 16.800 titik tahun ini. Selain itu, kegiatan infrastruktur biogas komunal dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) penunjang tugas kementerian lembaga seluruhnya dibatalkan tahun ini. Sementera kegiatan infrastruktur revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga EBT dari 24 unit dipangkas menjadi 7 unit. Sebagai informasi, awalnya anggaran belanja Kementerian ESDM tahun dipangkas sebesar Rp3,5 triliun. Pemotongan anggaran dimaksudkan untuk membiayai penanggulangan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Kami akan revisi lagi anggaran kami. Kita akan sisir lagi sehingga tetap bisa menghidupkan kembali program masyarakat,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
(BACA JUGA: Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri ESDM, Ahok: Ampun Deh!)
Menurut dia selain pembangunan jarga dan konverter kit ada sejumlah program juga terkena imbas realaokasi anggaran Kementerian ESDM . Di antaranya, pembangunan sumur bor untuk air bersih, konversi minyak tanah ke elpiji bagi nelayan hingga program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJTUS). Namun begitu, agar program-program tersebut tetap jalan pihaknya akan kembali melakukan evaluasi seperti memangkas lebih dalam lagi anggaran perjalanan dinas untuk dialihkan seluruhnya pada tahun depan.
“Saat kami menerima potongan itu kami kaget sekali sehingga program yang sudah dialokasikan seperti konverter kit itu hilang dan kita juga potong program jargas setengahnya,” ungkap Ego.
Pihaknya pun akan segera melakukan revisi anggaran agar secepat mungkin dibahas kembali dengan DPR. Rencananya proposal revisi anggaran tersebut sudah kembali diserahkan kembali ke DPR besok. “Kami mohon diberikan waktu satu hari, besok sudah kami sampaikan proposalnya,” ungkap Ego.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin mendesak agar pemotongan anggaran kementerian dan lembaga tidak mengorbankan program-program prioritas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sebab itu, Kementerian ESDM perlu merevisi kembali realokasi anggarannya agar tetap fokus pada peogram-program tersebut.
“Berdasarkan kesimpulan, Komisi VII DPR RI dan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM sepakat dengan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM untuk melakukan penyesuaian alokasi anggaran 2020,” kata dia.
Berdasarkan laporan ESDM, jaringan gas rumah tangga yang sebelumnya ditargetkan 266.070 SR dipangkas 138.206 SR menjadi 127.864 tahun ini. Sementara itu, program konverter kit untuk nelayan sebanyak 40.000 paket dan petani 10.000 paket serta konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram sebanyak 526.616 paket tahun ini seluruhnya dibatalkan.
Sedangkan program rooftop perkantoran atau gedung sosial atau rumah ibadah yang ditargetkan 800 unit tahun ini dipangkas menjadi 100 unit. Begitu juga dengan program PJU TS yang ditargetkan 45.000 titik dipangkas menjadi 16.800 titik tahun ini. Selain itu, kegiatan infrastruktur biogas komunal dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) penunjang tugas kementerian lembaga seluruhnya dibatalkan tahun ini. Sementera kegiatan infrastruktur revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga EBT dari 24 unit dipangkas menjadi 7 unit. Sebagai informasi, awalnya anggaran belanja Kementerian ESDM tahun dipangkas sebesar Rp3,5 triliun. Pemotongan anggaran dimaksudkan untuk membiayai penanggulangan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
(nng)
tulis komentar anda