Sri Mulyani: Pemerataan Infrastruktur Digital Jadi Fokus G20
Jum'at, 10 Juni 2022 - 17:25 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/ANTARA
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sejumlah tantangan pemerataan infrastruktur digital. Hal itu menjadi fokus dalam forum Infrastructure Working Group (IWG) G20 Presidensi Indonesia .
"Sejumlah tantangan dalam meningkatkan infrastruktur digital, yaitu bagaimana mengembangkan skema pembiayaan publik atau swasta yang terpadu dan inovatif, serta memastikan lingkungan domestik yang mendukung dan kerangka keuangan yang menarik investasi,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Dalam rangkaian pertemuan 3rd IWG terdapat tiga agenda pembahasan, yaitu indikator Quality Infrastructure Investment (QII), infrastruktur digital dan InfraTech dan tata kelola GI Hub. Seluruh deliverables ditargetkan selesai September 2022.
"Khusus untuk indikator QII dan InfraTech, diharapkan dapat segera difinalisasi dan mendapatkan endorsement pada pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) di bulan Juli 2022," kata dia.
Fokus lainnya di IWG ialah terkait investasi infrastruktur berkelanjutan, inklusi sosial dan kesenjangan daerah, serta infrastruktur transformasi pascapandemi. Adapun sejumlah laporan sebagai pendukung penyelesaian deliverables telah selesai dan dipaparkan oleh organisasi internasional, diantaranya Report on Advancing The Environment and Data for Sustainable Infrastructure Financing oleh OECD dan Report on Infrastructure Transition Pathways oleh GI Hub, yang mendukung agenda IWG terkait investasi infrastruktur berkelanjutan.
"Sejumlah tantangan dalam meningkatkan infrastruktur digital, yaitu bagaimana mengembangkan skema pembiayaan publik atau swasta yang terpadu dan inovatif, serta memastikan lingkungan domestik yang mendukung dan kerangka keuangan yang menarik investasi,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Dalam rangkaian pertemuan 3rd IWG terdapat tiga agenda pembahasan, yaitu indikator Quality Infrastructure Investment (QII), infrastruktur digital dan InfraTech dan tata kelola GI Hub. Seluruh deliverables ditargetkan selesai September 2022.
"Khusus untuk indikator QII dan InfraTech, diharapkan dapat segera difinalisasi dan mendapatkan endorsement pada pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) di bulan Juli 2022," kata dia.
Fokus lainnya di IWG ialah terkait investasi infrastruktur berkelanjutan, inklusi sosial dan kesenjangan daerah, serta infrastruktur transformasi pascapandemi. Adapun sejumlah laporan sebagai pendukung penyelesaian deliverables telah selesai dan dipaparkan oleh organisasi internasional, diantaranya Report on Advancing The Environment and Data for Sustainable Infrastructure Financing oleh OECD dan Report on Infrastructure Transition Pathways oleh GI Hub, yang mendukung agenda IWG terkait investasi infrastruktur berkelanjutan.
(nng)
tulis komentar anda