Lembaga Penyiaran Swasta Nasional Berharap Perpanjangan Program ASO

Kamis, 23 Juni 2022 - 15:35 WIB
Direktur Corporate Secretary MNC Group, Syafril Nasution dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR . FOTO/Tangkapan Layar/Heri Purnomo
JAKARTA - Penyelenggara televisi swasta nasional masih menemui berbagai kendala di lapangan pada program migrasi siaran televisi dari analog ke digital (Analog Switch Off/ ASO) yang ditarget rampung pada 2 November 2022. Hal tersebut disampaikan pimpinan penyelenggara lembaga penyiaran swasta dalam rapat dengar pendapat digitalisasi penyiaran di Komisi I DPR-RI Senayan.

Direktur Corporate Secretary MNC Group, Syafril Nasution mengatakan, kendala lapangan berupa ketersediaan data lapangan rumah tangga penduduk miskin selaku penerima layanan ini masih tidak sesuai. Di sisi lain, efek Covid-19 memberikan efek yang besar terhadap investasi.

“Permasalahan utama kita saat ini masih ada beban yang berat disaat kita harus melaksanakan ASO ini, dunia terkena dampak pamdemi covid 19, disaat itu penerimaan penghasilan sangat drastis (turun) dari TV, sehingga kami merasakan kesulitan dalam hal investasi," ujarnya.





Syafril menambahkan saat ini pihaknya harus membangun infrastruktur di 21 provinsi atau 49 wilayah layanan multipleksing (MUX) serta harus menyediakan set box tv digital. "Namun kendala-kendala lapangan masih memberikan hambatan. Sehingga kami usulkan supaya migrasi ASO ini bisa diperpanjang,” ungkap Syafriel.

Ditempat yang sama, Direktur Viva Media, Neil R Tobing mengatakan, masih dibutuhkan sosialisasi migrasi dari tv analogke tv digital. Menurut dia, program nasional ini harus menjangkau setiap lapisan masyarakat, terutama masyarakat rumah tangga miskin.

"Karena perangkat migrasi ini targetnya ke RTM sehibgga datanya harus sesuai dengan data lapangan," pungkasnya.



Dalam rapat dengar pendapat ini, mengundang 5 lembaga penyiaran swasta nasional diantaranya Media Group, SCM Group, MNC Group, Transmedia Group serta Viva Group.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More