Penjualan Mobil dan Motor Ngadat, Laba Tunas Ridean Anjlok
Kamis, 25 Juni 2020 - 15:18 WIB
JAKARTA - PT Tunas Ridean Tbk (Grup Tunas Ridean) optimistis dapat menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Saat ini perseroan terus memantau perkembangan wabah Covid-19 serta mengambil berbagai langkah demi mengurangi tekanan pada bisnis grup.
Dampak PSBB akibat Covid-19 menekan laba bisnis otomotif di kuartal pertama sehingga mengalami penurunan. Penurunannya sebesar 17% menjadi Rp79,3 miliar yang disebabkan oleh penurunan angka penjualan.
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan mengatakan, pasar mobil nasional melemah 7% menjadi 237.000 unit. Sementara penjualan mobil baru perseroan turun 16% menjadi 10.758 unit. Sementara untuk pasar nasional perdagangan motor turun 7% pada kuartal pertama tahun ini menjadi 1,6 juta unit.
"Kami juga mengalami pelemahan penjualan sepeda motor yang mayoritas berada di Sumatera yang turun 14% menjadi 48.843 unit," ujar Rico hari ini di Jakarta. ( Baca:Penjualan Mobil Domestik Anjlok Sekitar 95,8% pada Mei 2020 )
Kemudian kontribusi laba dari bisnis rental juga menurun sebesar 35% menjadi Rp9,4 miliar. Menurutnya, ini disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi. Jumlah armada rental mengalami sedikit penurunan menjadi 8.066 unit.
Perusahaan yang 49% sahamnya dimiliki Mandiri Tunas Finance ini berhasil mencatatkan jumlah pembiayaan baru yang naik 5% menjadi Rp7,3 triliun. Kenaikan tersebut menyumbang kontribusi laba sebesar Rp36,3 miliar. Namun jumlah ini 28% lebih rendah dari tahun lalu terutama akibat dari perubahan peraturan seputar praktik penagihan.
"Ada juga dampak relaksasi atas angsuran pinjaman. Relaksasi merupakan strategi pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya.
Dampak PSBB akibat Covid-19 menekan laba bisnis otomotif di kuartal pertama sehingga mengalami penurunan. Penurunannya sebesar 17% menjadi Rp79,3 miliar yang disebabkan oleh penurunan angka penjualan.
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan mengatakan, pasar mobil nasional melemah 7% menjadi 237.000 unit. Sementara penjualan mobil baru perseroan turun 16% menjadi 10.758 unit. Sementara untuk pasar nasional perdagangan motor turun 7% pada kuartal pertama tahun ini menjadi 1,6 juta unit.
"Kami juga mengalami pelemahan penjualan sepeda motor yang mayoritas berada di Sumatera yang turun 14% menjadi 48.843 unit," ujar Rico hari ini di Jakarta. ( Baca:Penjualan Mobil Domestik Anjlok Sekitar 95,8% pada Mei 2020 )
Kemudian kontribusi laba dari bisnis rental juga menurun sebesar 35% menjadi Rp9,4 miliar. Menurutnya, ini disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi. Jumlah armada rental mengalami sedikit penurunan menjadi 8.066 unit.
Perusahaan yang 49% sahamnya dimiliki Mandiri Tunas Finance ini berhasil mencatatkan jumlah pembiayaan baru yang naik 5% menjadi Rp7,3 triliun. Kenaikan tersebut menyumbang kontribusi laba sebesar Rp36,3 miliar. Namun jumlah ini 28% lebih rendah dari tahun lalu terutama akibat dari perubahan peraturan seputar praktik penagihan.
"Ada juga dampak relaksasi atas angsuran pinjaman. Relaksasi merupakan strategi pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda