Pendapatan Tumbuh 48,5%, APBN Surplus Rp73,6 Triliun di Semester I
Jum'at, 01 Juli 2022 - 13:26 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap bahwa pada semester I 2022 realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) surplus Rp73,6 triliun atau 0,39% dari total produk domestik bruto (PDB). Dia mengatakan, surplus ini ditopang kenaikan pendapatan negara sebesar 48,5% menjadi Rp1.317,2 triliun.
"APBN sampai semester I ini masih bagus ditopang oleh pertumbuhan pendapatan negara sebesar 48,5%. Ini sangat kuat di atas baseline tahun lalu yang sebetulnya tumbuh," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Gubernur Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Tak hanya itu, dia mencatat bahwa pendapatan negara ini mencakup penerimaan perpajakan Rp1.035,9 triliun, PNBP Rp281 triliun, dan hibah Rp300 miliar.
"Sementara itu, belanja negara dalam enam bulan mencapai Rp1.243,6 triliun atau 40% dari target APBN 2022. Anggaran belanja ini terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp876,5 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp367,1 triliun," ungkap Sri.
Sri Mulyani juga melaporkan bahwa keseimbangan primer APBN tercatat Rp259,7 triliun. Di sisi lain, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) tercatat sebesar Rp227,1 triliun.
"APBN sampai semester I ini masih bagus ditopang oleh pertumbuhan pendapatan negara sebesar 48,5%. Ini sangat kuat di atas baseline tahun lalu yang sebetulnya tumbuh," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Gubernur Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Tak hanya itu, dia mencatat bahwa pendapatan negara ini mencakup penerimaan perpajakan Rp1.035,9 triliun, PNBP Rp281 triliun, dan hibah Rp300 miliar.
"Sementara itu, belanja negara dalam enam bulan mencapai Rp1.243,6 triliun atau 40% dari target APBN 2022. Anggaran belanja ini terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp876,5 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp367,1 triliun," ungkap Sri.
Sri Mulyani juga melaporkan bahwa keseimbangan primer APBN tercatat Rp259,7 triliun. Di sisi lain, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) tercatat sebesar Rp227,1 triliun.
(uka)
tulis komentar anda