Kadin Dorong Transformasi Ekonomi Digital UMKM Masuk Agenda Presidensi G20 dan B20

Jum'at, 08 Juli 2022 - 17:27 WIB
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi dunia yang mempunyai dampak besar terhadap produk domestik bruto dan lapangan kerja. Maka dari itu, menurutnya transformasi ekonomi digital untuk UMKM harus masuk dalam agenda Presidensi G20 dan B20.

"Indonesia adalah presiden pertama G20 yang berasal dari negara berkembang. Kami ingin menjadikan UMKM sebagai agenda yang serius dalam pertemuan G20 maupun B20. Saya percaya UMKM sebagai tulang punggung ekonomi setiap negara di dunia," kata Arsjad dikutip dalam keterangannya, Jumat (8/7/2022).



Arsjad memaparkan, Indonesia memiliki sekitar 64,2 juta UMKM yang berkontribusi sebanyak 61 persen terhadap produk domestik bruto nasional dengan lebih dari Rp8,5 triliun. Selain itu, UMKM juga menciptakan lapangan kerja kepada 96 persen tenaga kerja atau sekitar 117 juta pekerja di Indonesia dengan porsi sebanyak 64 persen adalah perempuan.

Ketua Kadin Indonesia itu menuturkan bahwa pandemi COVID-19 telah membuat 80-90 persen UMKM di Indonesia hampir lumpuh seiring dengan penerapan PPKM dan PSBB serta upaya-upaya lainnya dalam mengatasi pandemi. Situasi itu yang mendorong pelaku UMKM melakukan digitalisasi atas kegiatan usaha mereka.



"Pandemi ini menjadi semacam berkah bagi UMKM terkhusus yang telah berhasil melakukan transisi ke arah e-commerce," ujarnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia tahun 2021, sebanyak 20 persen dari UMKM di Indonesia telah mampu melakukan mitigasi atau menanggulangi dampak pandemi dengan melakukan digitalisasi kegiatan usaha mereka dan telah berhasil memanfaatkan media daring.

Arsjad mengatakan kemajuan ini tidak cukup karena masih ada ruang tumbuh dan berkembang. Indonesia akan bisa mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi ke tahap berikutnya dengan melakukan digitalisasi hingga mencapai 150 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Menurutnya, Indonesia merupakan pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara yang menghasilkan sekitar 2,5 miliar dolar AS dalam pendapatan konsumsi saat ini dan angka itu kemungkinan bisa mencapai 20 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More