Ketakutan Eropa Jadi Nyata! Gazprom Umumkan Force Majeure Pasokan Gas

Senin, 18 Juli 2022 - 23:27 WIB
Gazprom melayangkan surat pada sejumlah pelanggannya di Eropa mengenai keadaan kahar atas pasokan gasnya. Foto/Reuters/Ilustrasi
LONDON - Produsen gas Rusia Gazprom mengumumkan kepada para pelanggannya di Eropa bahwa perusahaan tidak dapat menjamin pasokan gas karena "keadaan luar biasa". Hal itu berdasarkan sebuah surat yang dilihat oleh Reuters.

Mengutip Reuters, Senin (18/7/2022), surat dari perusahaan gas negara Rusia tertanggal 14 Juli itu menyatakan bahwa pihaknya menyatakan keadaan kahar alias force majeure pada pasokannya. Dikenal sebagai klausa "tindakan Tuhan" force majeure adalah hal umum dalam kontrak bisnis yang menjelaskan terjadinya keadaan ekstrem yang membebaskan pihak-pihak terkait dari kewajiban hukum mereka.



Uniper, importir gas Rusia terbesar di Jerman, termasuk di antara pelanggan yang mengatakan bahwa mereka telah menerima surat tersebut. Uniper juga secara resmi menolak klaim tersebut sebagai "tidak dapat dibenarkan".

Menurut sumber yang dikutip Reuters, keadaan kahar tersebut menyangkut pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1, yang menjadi rute pasokan utama ke Jerman dan sekitarnya. Aliran gas melalui pipa tersebut kini terhenti karena tengah menjalani pemeliharaan tahunan yang dimulai pada 11 Juli lalu.



Sebelum pengumuman ini, Eropa telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Moskow akan menghentikan pasokan gas melalui pipa tersebut sebagai aksi balasan atas sanksi yang dijatuhkan Barat. Hal ini dipastikan meningkatkan krisis energi yang berisiko membuat kawasan Eropa mengalami resesi.

Gazprom telah memangkas kapasitas pipa Nord Stream 1 menjadi 40% pada 14 Juni lalu dengan alasan penundaan pemeliharaan akibat tertahannya turbin yang dibutuhkan pipa tersebut di Kanada.

Kanada pada akhirnya mengembalikan turbin tersebut melalui Jerman pada 17 Juli "setelah pekerjaan perbaikan selesai", seperti dilaporkan surat kabar Kommersant yang mengutip orang-orang yang mengetahui situasi tersebut. Laporan itu menyebutkan, asalkan tidak ada masalah dengan logistik dan bea cukai, dibutuhkan 5-7 hari lagi untuk turbin itu mencapai Rusia.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More