Dikelola Dua Perusahaan yang Tidak Terafiliasi, Pahami Perbedaan Baba Rafi
Kamis, 21 Juli 2022 - 12:42 WIB
2. Nilamsari dengan nama perseroan PT Sari Kreasi Boga atau SKB FOOD mengelola Kebab Turki Babarafi dan Container Kebab by Babarafi wilayah barat, meliputi Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan dan Jakarta sekitarnya (Jabodetabek)
Pembagian area pengelolaan Baba Rafi itu juga tertuang dalam putusan Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan No. 1773/Pd. G/2017/PA mengenai pembagian wilayah operasional.
Nilamsari mengatakan, ketika SKB Food berdiri pada 2017, bisa saja tidak melibatkan brand Baba Rafi. Meski begitu, pada akhirnya diputuskan untuk tetap merawat dan terus membesarkan usaha waralaba tersebut mengingat dampak positif yang besar terhadap UMKM Indonesia supaya semakin berkembang, khususnya bidang kuliner, selain tentu saja pertimbangan emosional karena Nilamsari berjuang sejak awal Baba Rafi berdiri.
”Sejarah harus ditulis kembali. Market dibangun lagi. Babat alas lagi. Tidak apa-apa. Sekarang eranya kolaborasi dan saya tidak mungkin berjuang sendiri. Kami di SKB Food memiliki manajemen yang solid dan siap meneruskan dengan lebih baik lagi, berupaya memberikan lebih banyak manfaat kepada para pemegang saham, pemangku kepentingan, dan secara umum kepada bangsa dan negara," bebernya.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto menambahkan, meskipun masih membawa brand Baba Rafi dan terdapat nuansa UMKM, sejak awal berdiri Perseroan diarahkan untuk melakukan pembenahan internal dalam rangka penguatan fundamental dan tata kelola yang lebih baik serta prudent.
”Langkah ini kami lakukan supaya mindset perusahaan menjadi lebih baik sebagai sebuah korporasi sehingga langkah ekspansi dan strategis lainnya menjadi lebih terukur,” ujarnya.
Hasilnya terasa ketika pandemi tiba. Meskipun dampak pelemahan akibat krisis tetap ada namun SKB Food mampu bertahan setelah pada 2020 beradaptasi kemudian mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih lebih dari 100% pada tahun 2021.
Lalu apa saja perbedaan antara Baba Rafi di bawah naungan SKB Food dengan Babarafi Internasional?
1. Kemasan Produk
- Packaging Babarafi SKB Food dominan warna kuning, biru, dan pink
Pembagian area pengelolaan Baba Rafi itu juga tertuang dalam putusan Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan No. 1773/Pd. G/2017/PA mengenai pembagian wilayah operasional.
Nilamsari mengatakan, ketika SKB Food berdiri pada 2017, bisa saja tidak melibatkan brand Baba Rafi. Meski begitu, pada akhirnya diputuskan untuk tetap merawat dan terus membesarkan usaha waralaba tersebut mengingat dampak positif yang besar terhadap UMKM Indonesia supaya semakin berkembang, khususnya bidang kuliner, selain tentu saja pertimbangan emosional karena Nilamsari berjuang sejak awal Baba Rafi berdiri.
”Sejarah harus ditulis kembali. Market dibangun lagi. Babat alas lagi. Tidak apa-apa. Sekarang eranya kolaborasi dan saya tidak mungkin berjuang sendiri. Kami di SKB Food memiliki manajemen yang solid dan siap meneruskan dengan lebih baik lagi, berupaya memberikan lebih banyak manfaat kepada para pemegang saham, pemangku kepentingan, dan secara umum kepada bangsa dan negara," bebernya.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto menambahkan, meskipun masih membawa brand Baba Rafi dan terdapat nuansa UMKM, sejak awal berdiri Perseroan diarahkan untuk melakukan pembenahan internal dalam rangka penguatan fundamental dan tata kelola yang lebih baik serta prudent.
”Langkah ini kami lakukan supaya mindset perusahaan menjadi lebih baik sebagai sebuah korporasi sehingga langkah ekspansi dan strategis lainnya menjadi lebih terukur,” ujarnya.
Hasilnya terasa ketika pandemi tiba. Meskipun dampak pelemahan akibat krisis tetap ada namun SKB Food mampu bertahan setelah pada 2020 beradaptasi kemudian mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih lebih dari 100% pada tahun 2021.
Lalu apa saja perbedaan antara Baba Rafi di bawah naungan SKB Food dengan Babarafi Internasional?
1. Kemasan Produk
- Packaging Babarafi SKB Food dominan warna kuning, biru, dan pink
tulis komentar anda