Erick Thohir Prediksi Pembengkakan Anggaran Kereta Cepat di 2023 Lebih Besar
Rabu, 03 Agustus 2022 - 19:30 WIB
JAKARTA - Cost overrun atau pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diperkirakan naik di tahun depan. Hal ini dikonfirmasi langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir .
Berdasarkan hasil review BPKP, anggaran KCJB bengkak hingga USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun. Erick menyebut bila mega-proyek ini terus ditunda dan masalahnya tidak segera diselesaikan, maka pembengkakan anggaran akan naik pada 2023.
"Kereta cepat sama, kalau KCJB ini terus ditunda, harga pembangunannya tahun depan lebih mahal lagi. artinya harus segera diselesaikan. Salah satunya kalau di situ kan dilihat strukturnya, 75% dari KCIC itu pinjaman, 25% equity, gitu loh. Dan 75%-nya pinjaman bank China," ungkap Erick, Rabu (3/8/2022).
Pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung cenderung melambat, sejak mulai dibangun pada 2016 silam. Hingga Oktober 2021, pembangunan KCJB mencapai 80% dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2023 mendatang.
Salah satu faktor yang menghambat pembangunan KCJB adalah pembebasan lahan. Padahal, pemerintah sebelumnya memastikan pembebasan lahan untuk KCJB rampung pada Januari 2020. Masalah lain adalah adanya perubahan desain konstruksi.
Sebagai alternatif percepatan pembangunannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengizinkan penggunaan APBN untuk dialokasikan ke dalam pembangunan KCJB. Keputusan itu ditetapkan melalui Perpres No. 93 Tahun 2021, tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Berdasarkan hasil review BPKP, anggaran KCJB bengkak hingga USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun. Erick menyebut bila mega-proyek ini terus ditunda dan masalahnya tidak segera diselesaikan, maka pembengkakan anggaran akan naik pada 2023.
"Kereta cepat sama, kalau KCJB ini terus ditunda, harga pembangunannya tahun depan lebih mahal lagi. artinya harus segera diselesaikan. Salah satunya kalau di situ kan dilihat strukturnya, 75% dari KCIC itu pinjaman, 25% equity, gitu loh. Dan 75%-nya pinjaman bank China," ungkap Erick, Rabu (3/8/2022).
Pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung cenderung melambat, sejak mulai dibangun pada 2016 silam. Hingga Oktober 2021, pembangunan KCJB mencapai 80% dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2023 mendatang.
Salah satu faktor yang menghambat pembangunan KCJB adalah pembebasan lahan. Padahal, pemerintah sebelumnya memastikan pembebasan lahan untuk KCJB rampung pada Januari 2020. Masalah lain adalah adanya perubahan desain konstruksi.
Sebagai alternatif percepatan pembangunannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengizinkan penggunaan APBN untuk dialokasikan ke dalam pembangunan KCJB. Keputusan itu ditetapkan melalui Perpres No. 93 Tahun 2021, tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung.
(uka)
tulis komentar anda