Nyaris Rampung, Begini Penampakan Pembangunan Gerbang Masuk RI-Malaysia
Kamis, 11 Agustus 2022 - 09:45 WIB
JAKARTA - Pemerintah mewujudkan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia sebagai garda terdepan penjaga wilayah NKRI. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan sebagai batas negara, namun juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata dia melalui pernyataan tertulis, Kamis (11/8/2022).
Adapun saat ini Kementerian PUPR terus mempercepat pembangunan PLBN terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Saat ini progres fisik pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang mencapai 89,21%.
Adapun saat ini Kementerian PUPR tengah mempercepatnya pembangunan PLBN terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Saat ini progres fisik pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang mencapai 89,21%.
Pembangunan PLBN ini terdiri dari tiga zona bangunan yakni, zona inti, zona penunjang 1 dan 2. Zona inti terdiri dari bangunan PLBN inti, car wash, power house, gudang sita, tempat penampungan sementara sampah (TPS), gerbang Tasbara, pos pemeriksaan imigrasi, toilet dan peralatan X-Ray. Untuk zona penunjang 1 terdiri dari bangunan wisma dan mess pegawai. Untuk zona penunjang 2 terdiri dari bangunan masjid, kapel, pasar dan mini terminal.
Pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang merupakan salah satu bagian dari program pembangunan 11 PLBN yang diatur dalam Inpres No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Kepala BPPW Kalimantan Barat Deva Kurniawan Rahmadi mengatakan kehadiran PLBN Terpadu Jagoi Babang ini memiliki nilai strategis bagi Indonesia. "PLBN Terpadu Jagoi Babang ini merupakan beranda terdepan Indonesia karena hanya berjarak sekitar 60 km dengan Ibukota Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur, yang dapat ditempuh hanya dengan 1,5 jam perjalanan," pungkas Deva.
"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata dia melalui pernyataan tertulis, Kamis (11/8/2022).
Adapun saat ini Kementerian PUPR terus mempercepat pembangunan PLBN terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Saat ini progres fisik pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang mencapai 89,21%.
Adapun saat ini Kementerian PUPR tengah mempercepatnya pembangunan PLBN terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Saat ini progres fisik pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang mencapai 89,21%.
Pembangunan PLBN ini terdiri dari tiga zona bangunan yakni, zona inti, zona penunjang 1 dan 2. Zona inti terdiri dari bangunan PLBN inti, car wash, power house, gudang sita, tempat penampungan sementara sampah (TPS), gerbang Tasbara, pos pemeriksaan imigrasi, toilet dan peralatan X-Ray. Untuk zona penunjang 1 terdiri dari bangunan wisma dan mess pegawai. Untuk zona penunjang 2 terdiri dari bangunan masjid, kapel, pasar dan mini terminal.
Pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang merupakan salah satu bagian dari program pembangunan 11 PLBN yang diatur dalam Inpres No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Kepala BPPW Kalimantan Barat Deva Kurniawan Rahmadi mengatakan kehadiran PLBN Terpadu Jagoi Babang ini memiliki nilai strategis bagi Indonesia. "PLBN Terpadu Jagoi Babang ini merupakan beranda terdepan Indonesia karena hanya berjarak sekitar 60 km dengan Ibukota Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur, yang dapat ditempuh hanya dengan 1,5 jam perjalanan," pungkas Deva.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda