KSP: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44% Berkat Inflasi Terkendali

Senin, 15 Agustus 2022 - 11:37 WIB
Pengendalian inflasi dorong pertumbuhan ekonomi. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menyatakan pengendalian inflasi dengan menjaga stabilitas harga barang dan jasa berhasil menjaga konsumsi masyarakat telah mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 5,44% year on year (yoy) di kuartal II 2022.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono menilai inflasi dapat dikendalikan karena pemerintah meningkatkan anggaran subsidi dan kompensasi energi untuk menahan harga bahan bakar minyak (BBM), gas, dan listrik bersubsidi. Kondisi ini juga didorong oleh kinerja industri pengolahan.

"Apabila dilihat secara sektoral, industri pengolahan merupakan komponen terbesar, yaitu 17,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, pertumbuhan sektor industri sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," kata Edy dalam pernyataan resmi, Senin (15/8/2022).





Menurut dia dari angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44%, sektor industri pengolahan memberikan sumbangan terbesar, yakni 0,82 poin persentase. Di mana pada kuartal II 2022, PDB atas dasar harga konstan (ADHK) di industri pengolahan sebesar Rp 587,5 triliun, atau tumbuh 4,01% yoy. "Angka ini juga menandakan bahwa industri pengolahan telah pulih dari dampak pandemi Covid-19," ujarnya

Edy menilai, pertumbuhan industri pengolahan memang tidak sebesar di sektor transportasi dan pergudangan, yang tumbuh sangat tinggi, yakni 21,27%. Namun, lanjut dia, pertumbuhan industri pengolahan tetap berarti bagi tumbuhnya ekonomi Indonesia, mengingat proporsi sektor industri sangat besar dalam PDB.

Edy merinci, ada dua jenis industri yang berperan besar dalam mendongkrak pertumbuhan industri pengolahan. Yaitu, tekstil dan pakaian jadi, serta makanan minuman. Pada triwulan II 2022, industri tekstil dan pakaian jadi tumbuh sangat besar, di angka 13,74% yoy. Sementara makanan minuman tumbuh 3,68%. Pertumbuhan tersebut, sebut Edy, tidak terlepas dari momentum puasa dan Idul Fitri.



"Meski mengalami pertumbuhan, namun industri makanan minuman cukup terpukul dengan larangan ekspor CPO dan produk turunannya yang sempat diberlakukan oleh pemerintah," pungkasnya.

https://ekbis.sindonews.com/read/844753/178/miliarder-ini-ramalkan-inflasi-tinggi-bertahan-lama-dan-bitcoin-jadi-tak-berharga-1659481720
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More