Harga Cuma Rp6.000, Jokowi Instruksikan Manfaatkan Beras dari Merauke Atasi Inflasi
Kamis, 18 Agustus 2022 - 11:01 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar daerah yang kekurangan pasokan beras memanfaatkan dari Merauke. Adapun harga beras di wilayah tersebut cukup murah hanya Rp6.000 per kilogram (kg).
"Saya ke Merauke kepala daerahnya bilang beras meimpah tapi nggak ada yang beli. Harganya mrah cuma Rp6.000," ungkap Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, Kamis(18/8/2022).
Ia pun mempertanyakan mengapa beras murah tersebut tidak ada yang beli. Apabila masalahnya terletak pada transprotasi yang mahal, presiden meminta agar diurai dengan menggunakan anggaran tidak terduga.
"Mestinya anggaran tak terduga bisa digunakan untuk menutup biaya transportasi. Saya sudah perintahkan kepada menteri dalam negeri mengeluarkan surat keputusan atau edaran yang menyatakan bahwa anggaran tidak terduga bisa digunakan untuk menyelesaikan inflasi di daerah. Gunakan untuk itu tadi, biaya transport, biaya distribusi," tandas Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa menyelesaikan masalah tersebut merupakan bentuk kerja lapangan yang seharusnya dimengerti dan dipahami tim pengendalian inflasi di pusat maupun di daerah. Saat ini di negara manapun momoknya adalah inflasi.
Meskipun inflasi Indonesia lebih rendah dari negara lain tapi tetap waspada dan hati-hati. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) inflasi RI 4,94% lebih rendah dibandingkan dengan negara lain di Uni Eropa maupun Amerika Serikat (AS).
"Negara-negara lain, tinggi banget sudah, ada yang di atas 5%, ada yang sudah di angka 79%, Uni Eropa sudah 8,9%, AS 9,1% turun menjadi 8,5%. Ini momok semua negara tapi saya meyakini kalau kerja sama yang tadi saya sampaikan, provinsi kabupaten kota, gubernur hingga walikota, TPIP dan TPID semuanya kerja sama, rampung," pungkas Jokowi.
"Saya ke Merauke kepala daerahnya bilang beras meimpah tapi nggak ada yang beli. Harganya mrah cuma Rp6.000," ungkap Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, Kamis(18/8/2022).
Ia pun mempertanyakan mengapa beras murah tersebut tidak ada yang beli. Apabila masalahnya terletak pada transprotasi yang mahal, presiden meminta agar diurai dengan menggunakan anggaran tidak terduga.
"Mestinya anggaran tak terduga bisa digunakan untuk menutup biaya transportasi. Saya sudah perintahkan kepada menteri dalam negeri mengeluarkan surat keputusan atau edaran yang menyatakan bahwa anggaran tidak terduga bisa digunakan untuk menyelesaikan inflasi di daerah. Gunakan untuk itu tadi, biaya transport, biaya distribusi," tandas Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa menyelesaikan masalah tersebut merupakan bentuk kerja lapangan yang seharusnya dimengerti dan dipahami tim pengendalian inflasi di pusat maupun di daerah. Saat ini di negara manapun momoknya adalah inflasi.
Meskipun inflasi Indonesia lebih rendah dari negara lain tapi tetap waspada dan hati-hati. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) inflasi RI 4,94% lebih rendah dibandingkan dengan negara lain di Uni Eropa maupun Amerika Serikat (AS).
"Negara-negara lain, tinggi banget sudah, ada yang di atas 5%, ada yang sudah di angka 79%, Uni Eropa sudah 8,9%, AS 9,1% turun menjadi 8,5%. Ini momok semua negara tapi saya meyakini kalau kerja sama yang tadi saya sampaikan, provinsi kabupaten kota, gubernur hingga walikota, TPIP dan TPID semuanya kerja sama, rampung," pungkas Jokowi.
(nng)
tulis komentar anda