Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
loading...

Ray Dalio pendiri Hedge Fund Bridgewater Associates. FOTO/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Ray Dalio pendiri Hedge Fund Bridgewater Associates berdiskusi dengan Ketua Anggaran DPR Jodey Arrington dan anggota DPR dari Partai Republik terkait peringatan soal lonjakan utang AS.
"Saya menghargai kemampuan kami untuk berdiskusi secara jujur tanpa politik dan mengingatkan soal mekanisme bagaimana negara-negara bisa bangkrut dengan situasi seperti ini," ujar Dalio dalam sebuah pernyataan mengenai pertemuan tersebut pada hari Selasa, dikutip dari Business Insider, Kamis (27/3/2025).
Arrington berterima kasih kepada Dalio karena telah bertemu dengan mereka dan Dalio telah membunyikan alarm kepada para anggota kongres mengenai kebutuhan mendesak untuk mengatasi utang hingga pengeluaran anggaran yang terus membengkak secara eksponensial.
Dalio mengungkapkan ada pengakuan yang cukup luas di antara para hadirin bahwa defisit anggaran perlu dipangkas menjadi sekitar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia menegaskan pemangkasan ini untuk memastikan biaya pembayaran utang tidak menekan kemampuan pemerintah untuk membelanjakan anggaran.
"Saya berharap dapat terus berkomunikasi mengenai isu-isu ini dan melakukan diskusi serupa dengan pihak-pihak lain sehingga ada penilaian yang realistis mengenai isu-isu ini dan apa yang dapat dilakukan untuk menanganinya," ujar Dalio.
Dalio sebelumnya telah menyuarakan peringatan tentang bahaya ekonomi dari tingkat utang yang melonjak. Bulan lalu, Dalio mengatakan dalam sebuah wawancara di World Governments Summit di Dubai bahwa Amerika dapat mengalami "serangan jantung" jika tidak mengurangi pengeluaran defisitnya.
"Menunggu terlalu lama sama saja dengan mengabaikan penumpukan plak hingga terjadi serangan jantung," kata Dalio pada Februari lalu.
Pemerintah Federal mengumpulkan pendapatan USD4,92 triliun pada tahun fiskal 2024, tetapi membelanjakan sekitar USD6,75 triliun. Hal ini menciptakan defisit sebesar USD1,83 triliun peningkatan utang sebesar USD138 miliar dari tahun fiskal sebelumnya.
"Saya menghargai kemampuan kami untuk berdiskusi secara jujur tanpa politik dan mengingatkan soal mekanisme bagaimana negara-negara bisa bangkrut dengan situasi seperti ini," ujar Dalio dalam sebuah pernyataan mengenai pertemuan tersebut pada hari Selasa, dikutip dari Business Insider, Kamis (27/3/2025).
Arrington berterima kasih kepada Dalio karena telah bertemu dengan mereka dan Dalio telah membunyikan alarm kepada para anggota kongres mengenai kebutuhan mendesak untuk mengatasi utang hingga pengeluaran anggaran yang terus membengkak secara eksponensial.
Dalio mengungkapkan ada pengakuan yang cukup luas di antara para hadirin bahwa defisit anggaran perlu dipangkas menjadi sekitar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia menegaskan pemangkasan ini untuk memastikan biaya pembayaran utang tidak menekan kemampuan pemerintah untuk membelanjakan anggaran.
"Saya berharap dapat terus berkomunikasi mengenai isu-isu ini dan melakukan diskusi serupa dengan pihak-pihak lain sehingga ada penilaian yang realistis mengenai isu-isu ini dan apa yang dapat dilakukan untuk menanganinya," ujar Dalio.
Dalio sebelumnya telah menyuarakan peringatan tentang bahaya ekonomi dari tingkat utang yang melonjak. Bulan lalu, Dalio mengatakan dalam sebuah wawancara di World Governments Summit di Dubai bahwa Amerika dapat mengalami "serangan jantung" jika tidak mengurangi pengeluaran defisitnya.
"Menunggu terlalu lama sama saja dengan mengabaikan penumpukan plak hingga terjadi serangan jantung," kata Dalio pada Februari lalu.
Pemerintah Federal mengumpulkan pendapatan USD4,92 triliun pada tahun fiskal 2024, tetapi membelanjakan sekitar USD6,75 triliun. Hal ini menciptakan defisit sebesar USD1,83 triliun peningkatan utang sebesar USD138 miliar dari tahun fiskal sebelumnya.
Lihat Juga :