Pengamat: Hampir Tak Ada Negara di Dunia yang Tak Sesuaikan Harga BBM

Kamis, 01 September 2022 - 18:45 WIB
Pengamat mendesak pemerintah untuk segera mengumumkan penyesuaian harga BBM bersubsidi, karena jika tidak efek inflasinya sudah terlanjur terjadi. Semakin lama diumumkan, efek inflasinya akan berlipat. Foto/Dok
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia masih tetap tinggi disebabkan antara lain karena konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung padam. Hal itu membuat pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berlaku saat ini.



Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi menyampaikan, Indonesia sudah tidak lagi menjadi produsen minyak, tetapi importir minyak karena kebutuhan jauh lebih besar dari kuota yang tersedia. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak dunia adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol.



“Pada Juni 2022, tanpa adanya penyesuaian harga BBM, tingkat inflasi bisa mencapai 5,03%. Artinya, jika kita bawa preseden itu ke masa sekarang, maka kalaupun ada penyesuaian harga sebesar 20-30% maka tingkat inflasinya paling banyak sebesar 1-2%. Untuk mempertahankan tingkat inflasi yang rendah itu butuh biaya besar,” ungkap Fithra.



Semakin lama diumumkan, maka potensi kenaikan harga di masyarakat semakin besar karena ekspektasi inflasi masyarakat akan semakin meningkat. Jika pemerintah tidak mengumumkan penyesuaian harga BBM, efek inflasinya sudah terlanjur terjadi. Semakin lama diumumkan, efek inflasinya akan berlipat.

“Di saat seperti ini hampir tidak ada negara di dunia yang tidak melakukan penyesuaian harga BBM. Kuncinya adalah komunikasi dan empati. Komunikasi sudah dijalankan dan pemerintah sudah menghadirkan empati dengan cara mengeluarkan bantuan-bantuan sosial untuk masyarakat,” jelas Fithra.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More