Tenang! Kenaikan BBM Subsidi Belum Menyulut Harga Bapok
Senin, 05 September 2022 - 19:25 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mengungkapkan, harga bahan pokok (bapok) belum melonjak drastis sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada Sabtu lalu (3/9/2022). Dia mengutarakan, pihaknya terus memantau harga bapok setiap hari, mulai dari cabai, telur, dan lain-lain.
"Kita sedang pantau. Tentu yang kita pantau adalah 11 atau 12 bahan pokok penting. Sampai hari kedua setelah BBM dinaikkan pantauan kami belum ada lonjakan drastis," ujar Sudaryono saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (5/9/2022).
Menurutnya, kenaikan beberapa bapok memang terjadi, seperti beras. Garga beras naik sedikit karena dipengaruhi biaya logistik yang naik karena perubahan harga BBM.
"Yang lain lain sih kita pantau masih cukup stabil. Tetap kami amati," jelasnya.
Sudaryono menekankan, meskipun beberapa bahan mengalami kenaikan harga, namun masih dalam harga yang proporsional. Kenaikan terjadi juga karena adanya kenaikan harga beli.
"Kalaupun ada kenaikan, tentu proporsional. Kalau kita dapat sedikit lebih mahal ya kita jualnya juga sedikit lebih mahal. Jadi proporsional saja. Kita tidak ingin jadi bagian yang memperkeruh suasana di tengah kesulitan rakyat," tegasnya.
"Kita sedang pantau. Tentu yang kita pantau adalah 11 atau 12 bahan pokok penting. Sampai hari kedua setelah BBM dinaikkan pantauan kami belum ada lonjakan drastis," ujar Sudaryono saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (5/9/2022).
Menurutnya, kenaikan beberapa bapok memang terjadi, seperti beras. Garga beras naik sedikit karena dipengaruhi biaya logistik yang naik karena perubahan harga BBM.
"Yang lain lain sih kita pantau masih cukup stabil. Tetap kami amati," jelasnya.
Sudaryono menekankan, meskipun beberapa bahan mengalami kenaikan harga, namun masih dalam harga yang proporsional. Kenaikan terjadi juga karena adanya kenaikan harga beli.
Baca Juga
"Kalaupun ada kenaikan, tentu proporsional. Kalau kita dapat sedikit lebih mahal ya kita jualnya juga sedikit lebih mahal. Jadi proporsional saja. Kita tidak ingin jadi bagian yang memperkeruh suasana di tengah kesulitan rakyat," tegasnya.
(uka)
tulis komentar anda