BPS: Indonesia Alami Deflasi 0,21% di Agustus 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS ) Margo Yuwono melaporkan bahwa di Agustus 2022 terjadi deflasi sebesar 0,21%. Dimanaterjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 111,57 pada Agustus 2022.
"Komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 ini berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras," ujar Margo dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (Agustus 2022 terhadap Desember 2021) adalah 3,63% dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) adalah sebesar 4,69%.
Margo mencatat bahwa beberapa wilayah sentra produksi hortikultura yang selama ini menjadi penyumbang utama inflasi mulai memasuki masa panen di Agustus 2022 dan berdampak pada pulihnya pasokan, antara lain Nganjuk, Probolinggo, dan Demak untuk bawang merah, dan Kediri serta Blitar untuk cabai.
"Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65% dengan IHK sebesar 115,34, sementara deflasi terendah terjadi di Depok dan Kediri masing-masing sebesar 0,01% dengan IHK masing-masing sebesar 113,29 dan 111,01," ungkap Margo.
Tercatat bahwa inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82% dengan IHK sebesar 114,65 dan inflasi terendah terjadi di Bekasi sebesar 0,12% dengan IHK sebesar 113,74.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,80%; kelompok transportasi 0,08% ditambah serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%.
"Komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 ini berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras," ujar Margo dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (Agustus 2022 terhadap Desember 2021) adalah 3,63% dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) adalah sebesar 4,69%.
Margo mencatat bahwa beberapa wilayah sentra produksi hortikultura yang selama ini menjadi penyumbang utama inflasi mulai memasuki masa panen di Agustus 2022 dan berdampak pada pulihnya pasokan, antara lain Nganjuk, Probolinggo, dan Demak untuk bawang merah, dan Kediri serta Blitar untuk cabai.
"Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65% dengan IHK sebesar 115,34, sementara deflasi terendah terjadi di Depok dan Kediri masing-masing sebesar 0,01% dengan IHK masing-masing sebesar 113,29 dan 111,01," ungkap Margo.
Tercatat bahwa inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82% dengan IHK sebesar 114,65 dan inflasi terendah terjadi di Bekasi sebesar 0,12% dengan IHK sebesar 113,74.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,80%; kelompok transportasi 0,08% ditambah serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%.
(akr)