Kembangkan Tabung LNG dan CNG, PGN Gandeng Pindad
Jum'at, 09 September 2022 - 11:30 WIB
BANDUNG - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menjajaki potensi kerjasama dan kolaborasi dengan PT Pindad (Persero) dalam pengembangan teknologi tabung gas alam terkompresi (CNG) dan gas alam cair (LNG) serta infrastruktur pendukung lainnya.
Kerjasama ini diklaim sebagai upaya emiten berkode PGAS itu untuk memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai bagian dari upaya efisiensi dan pemanfaatan energi ramah lingkungan serta membantu pemerintah dalam menekan subsidi energi.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz, menjelaskan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu pengembangan tabung LNG dan CNG dalam bentuk Isotank, filling station, dan MRU. Sementara pada proyek jaringan gas (jargas) , PGN dan Pindad terbuka kesempatan untuk kerjasama dalam hal tapping saddle, elbow, fitting, dan tabung gas untuk kompor portable.
Saat ini, PGN tengah mengupayakan terobosan untuk penyaluran LNG Retail, di mana dapat dikemas dalam bentuk tabung yang mudah dipindahkan, sama halnya seperti bentuk tabung LPG. Ukuran tabung mulai dari 175L, 110 L, 80 L, 45 L, 30 L, dan 15 L. Untuk segmen Hotel, Restoran dan Cafe bisa menggunakan berukuran 175 Liter yang setara dengan LPG 50 KG.
Pada Gaslink Cylinder, juga CNG dikemas dalam bentuk tabung sehingga lebih mudah dipindahkan. Didalamnya terdapat gas bertekanan 200 – 250 barg dan volume CNG sebesar 20 M³ atau setara 24 Kg. Pemakaian Gaslink CNG diestimasikan dapat menghemat biaya bahan bakar sekitar 30%.
"Dalam penyaluran gas bumi dengan skema non pipa, PGN telah memiliki mode penyaluran LNG dan Gaslink Cylinder dengan potensi demand sekitar 28 BBTUD. Dua mode ini memudahkan PGN untuk bisa melayani pelanggan di sektor komersial seperti perhotelan restoran, dan cafe," jelas Fariz dalam keterangan resmi PGN yang diterima MPI, Jumat (9/9/2022).
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan tersendiri dalam distribusi gas sehingga dibeberapa titik kurang ekonomis jika semua infrastruktur gas bumi dihubungkan menggunakan pipa. Maka perlu pengembangan moda transportasi gas non pipa agar gas bumi bisa ter-utilisasi.
"Oleh karena itu, PGN melakukan terobosan berbagai moda infrastruktur gas bumi agar mempermudah akses pemanfaatan gas di berbagai wilayah," jelas Achmad.
Kerjasama ini diklaim sebagai upaya emiten berkode PGAS itu untuk memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai bagian dari upaya efisiensi dan pemanfaatan energi ramah lingkungan serta membantu pemerintah dalam menekan subsidi energi.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz, menjelaskan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu pengembangan tabung LNG dan CNG dalam bentuk Isotank, filling station, dan MRU. Sementara pada proyek jaringan gas (jargas) , PGN dan Pindad terbuka kesempatan untuk kerjasama dalam hal tapping saddle, elbow, fitting, dan tabung gas untuk kompor portable.
Saat ini, PGN tengah mengupayakan terobosan untuk penyaluran LNG Retail, di mana dapat dikemas dalam bentuk tabung yang mudah dipindahkan, sama halnya seperti bentuk tabung LPG. Ukuran tabung mulai dari 175L, 110 L, 80 L, 45 L, 30 L, dan 15 L. Untuk segmen Hotel, Restoran dan Cafe bisa menggunakan berukuran 175 Liter yang setara dengan LPG 50 KG.
Pada Gaslink Cylinder, juga CNG dikemas dalam bentuk tabung sehingga lebih mudah dipindahkan. Didalamnya terdapat gas bertekanan 200 – 250 barg dan volume CNG sebesar 20 M³ atau setara 24 Kg. Pemakaian Gaslink CNG diestimasikan dapat menghemat biaya bahan bakar sekitar 30%.
"Dalam penyaluran gas bumi dengan skema non pipa, PGN telah memiliki mode penyaluran LNG dan Gaslink Cylinder dengan potensi demand sekitar 28 BBTUD. Dua mode ini memudahkan PGN untuk bisa melayani pelanggan di sektor komersial seperti perhotelan restoran, dan cafe," jelas Fariz dalam keterangan resmi PGN yang diterima MPI, Jumat (9/9/2022).
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan tersendiri dalam distribusi gas sehingga dibeberapa titik kurang ekonomis jika semua infrastruktur gas bumi dihubungkan menggunakan pipa. Maka perlu pengembangan moda transportasi gas non pipa agar gas bumi bisa ter-utilisasi.
"Oleh karena itu, PGN melakukan terobosan berbagai moda infrastruktur gas bumi agar mempermudah akses pemanfaatan gas di berbagai wilayah," jelas Achmad.
tulis komentar anda