Hacker Bjorka Ancam Sebarkan Data Pengguna MyPertamina, Ini Tanggapan Pertamina
Minggu, 11 September 2022 - 14:33 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) buka suara menyusul pernyataan hacker Bjorka di akun twitter DarkTracer. Dalam cuitannya, Bjorka berencana mempublikasikan data-data pengguna MyPertamina.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan pihaknya sangat memperhatikan keamanan data konsumen, termasuk di aplikasi MyPertamina. Menurut dia, Pertamina sudah menerapkan standar keamanan informasi.
Selain itu, perseroan juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan data pendaftar program subsidi Bahan Bakar Minyak atau BBM .
"Pertamina sangat memperhatikan keamanan data konsumen. Kami telah menerapkan standar keamanan informasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang mendukung pengamanan data. Pertamina berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan data pendaftar program subsidi tepat," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (11/9/2022).
Sebagai informasi, hingga 7 September 2022, jumlah penguna kendaraan roda 4 yang mendaftarkan kendaraannya di aplikasi MyPertamina sebanyak 2,1 juta atau hanya 6,4% dari total populasi kendaraan di Indonesia yaitu 33 juta kendaraan.
Aplikasi tersebut merupakan skema transaksi terbaru yang dirilis Pertamina untuk membatasi pembelian BBM bersubsidi, terutama Pertalite dan solar.
Keberadaan aplikasi ini sempat mencuri perhatian banyak pihak, lantaran ada yang mendukung dan pula yang menolaknya.
Terkait dengan rencana aksi peretasan data MyPertamina, Bjorka membeberkan alasan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari dukungan terhadap masyarakat Indonesia yang menolak kenaikan BBM yang diumumkan pemerintah pada pekan pertama bulan September.
"Untuk mendukung orang-orang yang berjuang melakukan demonstrasi di Indonesia terkait harga BBM. Saya akan mempublikasikan database MyPertamina segera," kata hacker Bjorka berdasarkan hasil tangkapan layar di grup Telegram yang disebar oleh akun DarkTracer.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan pihaknya sangat memperhatikan keamanan data konsumen, termasuk di aplikasi MyPertamina. Menurut dia, Pertamina sudah menerapkan standar keamanan informasi.
Selain itu, perseroan juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan data pendaftar program subsidi Bahan Bakar Minyak atau BBM .
"Pertamina sangat memperhatikan keamanan data konsumen. Kami telah menerapkan standar keamanan informasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang mendukung pengamanan data. Pertamina berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan data pendaftar program subsidi tepat," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (11/9/2022).
Sebagai informasi, hingga 7 September 2022, jumlah penguna kendaraan roda 4 yang mendaftarkan kendaraannya di aplikasi MyPertamina sebanyak 2,1 juta atau hanya 6,4% dari total populasi kendaraan di Indonesia yaitu 33 juta kendaraan.
Aplikasi tersebut merupakan skema transaksi terbaru yang dirilis Pertamina untuk membatasi pembelian BBM bersubsidi, terutama Pertalite dan solar.
Keberadaan aplikasi ini sempat mencuri perhatian banyak pihak, lantaran ada yang mendukung dan pula yang menolaknya.
Terkait dengan rencana aksi peretasan data MyPertamina, Bjorka membeberkan alasan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari dukungan terhadap masyarakat Indonesia yang menolak kenaikan BBM yang diumumkan pemerintah pada pekan pertama bulan September.
"Untuk mendukung orang-orang yang berjuang melakukan demonstrasi di Indonesia terkait harga BBM. Saya akan mempublikasikan database MyPertamina segera," kata hacker Bjorka berdasarkan hasil tangkapan layar di grup Telegram yang disebar oleh akun DarkTracer.
(ind)
tulis komentar anda