Mengungkap Strategi Holding Perkebunan Nusantara Melakukan Transformasi Bisnis
Senin, 12 September 2022 - 17:05 WIB
JAKARTA - irektur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan terkait rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang akan melakukan penyederhanaan BUMN klaster perkebunan dan kehutanan menjadi empat perusahaan.
Abdul Ghani mengungkapkan, saat ini Holding Perkebunan Nusantara tengah melakukan transformasi menyeluruh di tubuh PTPN Group sehingga rencana tersebut bisa cepat direalisasikan. Berbagai program dan kebijakan itu telah dilakukan kajian dan sosialisasi kepada para stakeholders, termasuk kepada seluruh karyawan PTPN Group. Sehingga, ketika restrukturiasi diimplementasikan, semua yang terlibat benar-benar sudah siap.
“Prosesnya masih berlangsung dan akan terus kita akselerasikan,” kata Abdul Ghani, Senin (12/9/2022).
Transformasi tersebut, tertuang dalam rencana revitalisasi industri gula nasional dan hilirisasi industri kelapa sawit melalui integrasi PTPN Group dalam rangka peningkatan produksi gula konsumsi dan minyak goreng di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal itu dilakukan sebagai inisiatif Holding Perkebunan Nusantara terhadap Program Strategis Nasional (PSN).
Abdul Ghani menjelaskan, ada beberapa inisiatif utama PTPN Group dalam mendukung program PSN. Pertama, revitalisasi industri gula nasional melalui perluasan lahan tebu dan pembangunan tiga unit pabrik gula. “Diproyeksikan produksi gula PTPN Group akan meningkat dari 768 ribu ton pada tahun 2021 menjadi 2,1 juta ton pada tahun 2026,” ujarnya.
Kedua, hilirisasi industri kelapa sawit melalui pembangunan satu unit pabrik minyak goreng. Pembangunan pabrik minyak goreng dilakukan melalui kerja sama kemitraan termasuk tolling pada tahun 2025-2026. “Diproyeksikan produksi minyak goreng PTPN Group akan meningkat sampai dengan 1,8 juta ton pada tahun 2026,” lanjut Abdul Ghani.
Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani
Baca Juga
Abdul Ghani mengungkapkan, saat ini Holding Perkebunan Nusantara tengah melakukan transformasi menyeluruh di tubuh PTPN Group sehingga rencana tersebut bisa cepat direalisasikan. Berbagai program dan kebijakan itu telah dilakukan kajian dan sosialisasi kepada para stakeholders, termasuk kepada seluruh karyawan PTPN Group. Sehingga, ketika restrukturiasi diimplementasikan, semua yang terlibat benar-benar sudah siap.
“Prosesnya masih berlangsung dan akan terus kita akselerasikan,” kata Abdul Ghani, Senin (12/9/2022).
Transformasi tersebut, tertuang dalam rencana revitalisasi industri gula nasional dan hilirisasi industri kelapa sawit melalui integrasi PTPN Group dalam rangka peningkatan produksi gula konsumsi dan minyak goreng di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal itu dilakukan sebagai inisiatif Holding Perkebunan Nusantara terhadap Program Strategis Nasional (PSN).
Abdul Ghani menjelaskan, ada beberapa inisiatif utama PTPN Group dalam mendukung program PSN. Pertama, revitalisasi industri gula nasional melalui perluasan lahan tebu dan pembangunan tiga unit pabrik gula. “Diproyeksikan produksi gula PTPN Group akan meningkat dari 768 ribu ton pada tahun 2021 menjadi 2,1 juta ton pada tahun 2026,” ujarnya.
Kedua, hilirisasi industri kelapa sawit melalui pembangunan satu unit pabrik minyak goreng. Pembangunan pabrik minyak goreng dilakukan melalui kerja sama kemitraan termasuk tolling pada tahun 2025-2026. “Diproyeksikan produksi minyak goreng PTPN Group akan meningkat sampai dengan 1,8 juta ton pada tahun 2026,” lanjut Abdul Ghani.
Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani
tulis komentar anda