FFR Naik Lagi, BI Diprediksi Kian Agresif Naikkan Suku Bunga

Kamis, 22 September 2022 - 08:18 WIB
Bank Indonesia (BI) diprediksi akan merespons kenaikan suku bunga The Fed ini dengan agresif. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 75 basis poin (bps) untuk ketiga kalinya berturut-turut pada Rabu (21/9).

Terkait hal itu, ekonom sekaligus Direktur Celios Bhima Yudhistira memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan merespons kenaikan suku bunga ini dengan agresif.

"Kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga secara agresif di kisaran 25-50 bps dalam kenaikan kali ini," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI) di Jakarta, Kamis (22/9/2022).





Menurut dia, kenaikan FFR yang cukup signifikan membuat imbal hasil dari US Treasury juga naik dan mempersempit gap antara US Treasury dengan surat utang pemerintah.

Jika gap ini semakin sempit, maka artinya investor asing bisa melakukan jual bersih terhadap instrumen keuangan di Indonesia.

"Yang kedua, juga dikhawatirkan terjadi pelemahan nilai tukar rupiah kalau BI tidak segera bertindak. Pelemahan rupiah bisa makin dalam, prediksinya di Rp15.500 per dolar AS (USD)," tuturnya.

Bhima menyebutkan, dari segi nilai tukar rupiah, penguatan USD dengan indeks USD menguat menyebabkan instrumen-instrumen yang berdenominasi dolar semakin favorit.

"Yang ketiga, suku bunga simpanan valas di dalam negeri selalu kecil, sementara dibandingkan dengan di Singapura, suku bunga simpanan valasnya naik terus. Itu bisa menyebabkan orang-orang kaya justru melarikan uangnya ke negara lain yang imbal hasilnya lebih tinggi," terang dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More