Pendaftar MyPertamina Tembus 2,65 Juta, Pertalite Jadi Dibatasi?
Selasa, 27 September 2022 - 19:50 WIB
Pembatasan BBM subsidi menunggu revisi Perpres. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan rencana pembatasan beli bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar bersubsidi akan diterapkan. Hingga akhir September, pendaftar MyPertamina mencapai 2,65 juta orang dan lebih 2 juta unit kendaraan yang didaftarkan.
"Untuk pendaftar MyPertamina itu udah 2,65 juta orang. Itu yang tercatat per Sabtu kemarin," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam acara Integrated Terminal Plumpang, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Menurut dia, posisi Pertamina masih menunggu penerbitan hasil revisi Perpres 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM).
Namun demikian, hingga kini pemberlakuan MyPertamina belum berjalan optimal. Sebab, masih menunggu revisi aturan tersebut. "Ya, kita juga masih nunggu revisi Perpres 191 2014," katanya menambahkan.
Irto tidak bisa memastikan kapan revisi Perpres 191 tahun 2014 selesai karena ada di ranah pemerintah. Namun Pertamina sebagai operator siap melaksanakan apa yang ditugaskan regulator. Pertamina masih menunggu ketentuan kendaraan apa saja yang bisa membeli BBM bersubsidi. Regulasi tersebut akan dituangkan dalam revisi Perpres.
Di sisi lain, Kementerian ESDM sempat menargetkan revisi Perpres akan rampung Agustus 2022. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. "InsyaAllah Agutus kita harus kerja cepat. Item-itemnya sudah ada," kata dia.
"Untuk pendaftar MyPertamina itu udah 2,65 juta orang. Itu yang tercatat per Sabtu kemarin," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam acara Integrated Terminal Plumpang, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Menurut dia, posisi Pertamina masih menunggu penerbitan hasil revisi Perpres 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM).
Namun demikian, hingga kini pemberlakuan MyPertamina belum berjalan optimal. Sebab, masih menunggu revisi aturan tersebut. "Ya, kita juga masih nunggu revisi Perpres 191 2014," katanya menambahkan.
Irto tidak bisa memastikan kapan revisi Perpres 191 tahun 2014 selesai karena ada di ranah pemerintah. Namun Pertamina sebagai operator siap melaksanakan apa yang ditugaskan regulator. Pertamina masih menunggu ketentuan kendaraan apa saja yang bisa membeli BBM bersubsidi. Regulasi tersebut akan dituangkan dalam revisi Perpres.
Di sisi lain, Kementerian ESDM sempat menargetkan revisi Perpres akan rampung Agustus 2022. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. "InsyaAllah Agutus kita harus kerja cepat. Item-itemnya sudah ada," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda