Pemerintah Raup Rp10,75 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara
Rabu, 28 September 2022 - 08:03 WIB
JAKARTA - Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN 2022 per Agustus yang kembali mencatatkan surplus sebesar Rp107,4 triliun per Agustus 2022, atau 0,58% dari PDB menjadi katalis positif pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini dengan incoming bids sebesar Rp23,67 triliun.
"Seri SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun mendominasi demand investor pada lelang hari ini, yang mencapai 55,12% dari total incoming bids dan 53,05% dari total awarded bids. Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 11 tahun yaitu Rp10,86 triliun atau 45,88% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp5,15 triliun atau 47,93% dari total awarded bids," jelas Deni Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Ridwan di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Minat investor masih tinggi di tengah kondisi dinamis pasar keuangan global yang dipengaruhi oleh ekspektasi sikap hawkish atau agresif The Fed. Deni mengatakan, investor asing masih berpartisipasi di pasar perdana dengan jumlah incoming bids sebesar Rp1,7 triliun.
Minat investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 11 tahun yaitu Rp919 miliar atau 54,06% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp196 miliar atau 1,83% dari total awarded bids.
"Secara umum, level WAY yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini naik dibandingkan WAY lelang sebelumnya, mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung volatile karena pengaruh kondisi global," ungkapnya.
Dengan mempertimbangkan dinamika kondisi pasar keuangan terkini dan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp10,75 triliun dari target indikatif yang diumumkan minggu lalu sebesar Rp19,0 triliun.
"Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2022," beber Deni.
Deni Ridwan mencatat, pasar keuangan domestik pada Selasa (27/9) masih bergejolak dipengaruhi ekpektasi pelaku pasar atas sikap hawkish The Fed atau Bank Sentral AS yang akan berlanjut pada FOMC ke depan, pasca keputusan The Fed menaikan FFR sebesar 75 bps minggu lalu.
"UST yield tenor 10-tahun naik ke level 3,92% untuk pertama kalinya sejak April 2010, sedangkan UST yield tenor 2-tahun naik ke 4,34%, level tertingginya sejak 2007," ujar Deni
Sementara itu Bank Indonesia (BI), sebut dia juga telah menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,25%.
"Seri SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun mendominasi demand investor pada lelang hari ini, yang mencapai 55,12% dari total incoming bids dan 53,05% dari total awarded bids. Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 11 tahun yaitu Rp10,86 triliun atau 45,88% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp5,15 triliun atau 47,93% dari total awarded bids," jelas Deni Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Ridwan di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Minat investor masih tinggi di tengah kondisi dinamis pasar keuangan global yang dipengaruhi oleh ekspektasi sikap hawkish atau agresif The Fed. Deni mengatakan, investor asing masih berpartisipasi di pasar perdana dengan jumlah incoming bids sebesar Rp1,7 triliun.
Minat investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 11 tahun yaitu Rp919 miliar atau 54,06% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp196 miliar atau 1,83% dari total awarded bids.
"Secara umum, level WAY yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini naik dibandingkan WAY lelang sebelumnya, mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung volatile karena pengaruh kondisi global," ungkapnya.
Dengan mempertimbangkan dinamika kondisi pasar keuangan terkini dan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp10,75 triliun dari target indikatif yang diumumkan minggu lalu sebesar Rp19,0 triliun.
"Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2022," beber Deni.
Deni Ridwan mencatat, pasar keuangan domestik pada Selasa (27/9) masih bergejolak dipengaruhi ekpektasi pelaku pasar atas sikap hawkish The Fed atau Bank Sentral AS yang akan berlanjut pada FOMC ke depan, pasca keputusan The Fed menaikan FFR sebesar 75 bps minggu lalu.
"UST yield tenor 10-tahun naik ke level 3,92% untuk pertama kalinya sejak April 2010, sedangkan UST yield tenor 2-tahun naik ke 4,34%, level tertingginya sejak 2007," ujar Deni
Sementara itu Bank Indonesia (BI), sebut dia juga telah menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,25%.
(akr)
tulis komentar anda