Menko Airlangga: Peringkat Inflasi Indonesia Terendah Kelima di Dunia
Selasa, 04 Oktober 2022 - 11:47 WIB
JAKARTA - Indonesia menjadi negara peringkat kelima dengan kenaikan inflasi terendah. Berdasarkan data Mckinsey laju inflasi di seluruh dunia melebihi ekspektasi Desember 2021. Dari proyeksi akhir tahun lalu, kenaikan inflasi per Juni 2022 mencatatkan kenaikan dua kali lipat terjadi di hampir seluruh dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga menuturkan, Mckinsey mencatat, kenaikan inflasi di Tanah Air berada di kisaran kurang dari 4%. Kenaikan inflasi Indonesia masih di atas negara Jepang, China, Arab Saudi, dan Swiss.
"Empat negara itu kenaikan inflasinya per 30 Juni 2022 berdasar data Mckinsey, kurang dari tiga persen. Indonesia masih lebih tinggi, namun masih kurang dari 4% year over year," tutur Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (4/10/2022).
Airlangga menambahkan, dengan catatan ini, Indonesia berada di urutan ketiga negara dengan kenaikan inflasi terendah seluruh Asia. Jepang dan China berada di urutan pertama dan kedua. Bahkan, Indonesia lebih rendah dibandingkan negara Korea Selatan.
Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, tingkat inflasi di negara-negara Asia memang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan proyeksi masing-masing negara. Kondisi terparah justru dialami sebagian negara di Eropa. Misalnya, inflasi di Lituania mencapai 15,5% per tahun. Angka ini 5 kali lipat dibandingkan proyeksi inflasi mereka.
Kondisi laju inflasi yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi tiap negara memaksa Bank Sentral di seluruh dunia menaikkan suku bunga pinjaman mereka. Namun, kenaikan suku bunga Bank Sentral di hampir seluruh negara di dunia tidak mampu menyamai laju inflasi di negaranya. Indonesia masih tidak masuk dalam catatan Mckinsey terhadap negara yang ikut menaikkan suku bunga Bank Indonesia.
Airlangga menuturkan, dengan seluruh kondisi ini, banyak analis menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka. Hanya beberapa negara yang masih mencatatkan Produk Domestik Bruto (PDB) mereka ke arah positif. "Indonesia termasuk negara dengan proyeksi PDB dengan angka positif, yakni 1,0 persen lebih tinggi,” tutur Airlangga.
Sementara itu, negara dengan angka PDB paling tinggi dicatatkan Arab Saudi dengan 5,9 persen lebih tinggi. Namun, Menko Airlangga mengingatkan, capaian positif Indonesia di tengah ketidakpastian global ini jangan sampai membuat lengah seluruh pihak.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo sudah meminta ada sinergi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk menekan laju inflasi. Kerja sama menjadi kunci Indonesia sampai saat ini masih sukses meminimalkan dampak buruk dari tekanan global akibat ketidakpastian. Terlebih, isu geopolitik, ancaman krisis energi dan pangan masih menghantui hampir seluruh negara di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga menuturkan, Mckinsey mencatat, kenaikan inflasi di Tanah Air berada di kisaran kurang dari 4%. Kenaikan inflasi Indonesia masih di atas negara Jepang, China, Arab Saudi, dan Swiss.
"Empat negara itu kenaikan inflasinya per 30 Juni 2022 berdasar data Mckinsey, kurang dari tiga persen. Indonesia masih lebih tinggi, namun masih kurang dari 4% year over year," tutur Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (4/10/2022).
Airlangga menambahkan, dengan catatan ini, Indonesia berada di urutan ketiga negara dengan kenaikan inflasi terendah seluruh Asia. Jepang dan China berada di urutan pertama dan kedua. Bahkan, Indonesia lebih rendah dibandingkan negara Korea Selatan.
Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, tingkat inflasi di negara-negara Asia memang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan proyeksi masing-masing negara. Kondisi terparah justru dialami sebagian negara di Eropa. Misalnya, inflasi di Lituania mencapai 15,5% per tahun. Angka ini 5 kali lipat dibandingkan proyeksi inflasi mereka.
Kondisi laju inflasi yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi tiap negara memaksa Bank Sentral di seluruh dunia menaikkan suku bunga pinjaman mereka. Namun, kenaikan suku bunga Bank Sentral di hampir seluruh negara di dunia tidak mampu menyamai laju inflasi di negaranya. Indonesia masih tidak masuk dalam catatan Mckinsey terhadap negara yang ikut menaikkan suku bunga Bank Indonesia.
Airlangga menuturkan, dengan seluruh kondisi ini, banyak analis menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka. Hanya beberapa negara yang masih mencatatkan Produk Domestik Bruto (PDB) mereka ke arah positif. "Indonesia termasuk negara dengan proyeksi PDB dengan angka positif, yakni 1,0 persen lebih tinggi,” tutur Airlangga.
Sementara itu, negara dengan angka PDB paling tinggi dicatatkan Arab Saudi dengan 5,9 persen lebih tinggi. Namun, Menko Airlangga mengingatkan, capaian positif Indonesia di tengah ketidakpastian global ini jangan sampai membuat lengah seluruh pihak.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo sudah meminta ada sinergi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk menekan laju inflasi. Kerja sama menjadi kunci Indonesia sampai saat ini masih sukses meminimalkan dampak buruk dari tekanan global akibat ketidakpastian. Terlebih, isu geopolitik, ancaman krisis energi dan pangan masih menghantui hampir seluruh negara di dunia.
(nng)
tulis komentar anda