Pemerintah Ingin Kurangi Ketergantungan Produk Syariah Impor
Kamis, 06 Oktober 2022 - 22:44 WIB
JAKARTA - Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Arief Hartawan mengatakan, saat ini pemerintah ingin memanfaatkan pasar ekonomi syariah di luar negeri dan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk syariah impor.
“Kita ingin ubah posisi kita dari market dan penonton menjadi pemain, dari konsumen menjadi produsen. Ini tidak bisa dilakukan dalam satu malam, tapi diperlukan strategi dan tahapan sehingga kita mengusung penguatan global halal hub tadi,” kata Arief dalam Taklimat Media terkait Indonesia Syariah Economic Forum (ISEF) 2022 di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Menurut Arief, pemerintah juga sudah menyiapkan langkah-langkah menjadikan Indonesia pusat halal dunia pada 2024. Ia juga menyebut saat ini pemerintah baru menghitung kontribusi ekonomi syariah di empat sektor unggulan, yakni makanan, fashion, pariwisata, dan pertanian terhadap ekonomi nasional.
Kontribusi keempat sektor syariah kepada perekonomian nasional mencapai sekitar 25% sampai 26% pada kuartal II 2022.
“Pertumbuhan keempat sektor ekonomi syariah tersebut sekitar 4,37% secara tahunan pada kuartal II-2022 atau kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44%,” terangnya.
“Kita ingin ubah posisi kita dari market dan penonton menjadi pemain, dari konsumen menjadi produsen. Ini tidak bisa dilakukan dalam satu malam, tapi diperlukan strategi dan tahapan sehingga kita mengusung penguatan global halal hub tadi,” kata Arief dalam Taklimat Media terkait Indonesia Syariah Economic Forum (ISEF) 2022 di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Menurut Arief, pemerintah juga sudah menyiapkan langkah-langkah menjadikan Indonesia pusat halal dunia pada 2024. Ia juga menyebut saat ini pemerintah baru menghitung kontribusi ekonomi syariah di empat sektor unggulan, yakni makanan, fashion, pariwisata, dan pertanian terhadap ekonomi nasional.
Kontribusi keempat sektor syariah kepada perekonomian nasional mencapai sekitar 25% sampai 26% pada kuartal II 2022.
“Pertumbuhan keempat sektor ekonomi syariah tersebut sekitar 4,37% secara tahunan pada kuartal II-2022 atau kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44%,” terangnya.
(uka)
tulis komentar anda