Usai Tangguk Laba USD3,7 Miliar, Garuda Optimistis Kinerja Kuartal IV Tumbuh Positif
Senin, 10 Oktober 2022 - 09:03 WIB
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) optimistis kinerja usaha pada kuartal IV tumbuh positif. Capaian itu sejalan dengan upaya intensif perseroan dalam mengimplementasikan langkah restrukturisasi kinerja secara menyeluruh di berbagai lini bisnisnya.
Selain itu, optimisme tersebut juga ditunjang oleh peluang peningkatan permintaan atau demand masyarakat pada periode peak season akhir tahun, serta realisasi aksi korporasi melalui optimalisasi alat produksi, yang ditunjang oleh percepatan program restorasi armada.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, usai rampungnya proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) melalui putusan homologasi PN Jakarta Pusat, maskapai pelat merah ini tengah mengakselerasikan berbagai upaya strategis dalam memaksimalkan langkah restrukturisasi yang mulai dijalankan.
“Di antaranya melalui kesiapan implementasi rights issue, sebagai bagian dari tindak lanjut persetujuan proposal perdamaian PKPU dan rencana penambahan struktur permodalan melalui penyertaan modal negara dari pemerintah,” kata Irfan dalam keterangan resminya, dikutip Senin (10/10/2022).
Irfan menjelaskan, outlook kinerja usaha perseroan yang diproyeksikan tumbuh positif tersebut, tecermin melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada semester pertama tahun ini yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD3,76 miliar.
Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26,10%, serta diiringi penurunan beban usaha sekitar 11,71% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian tersebut turut dikontribusi dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU yang dicatatkan pada laba buku perseroan.
“Sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95% kreditur, perolehan pendapatan restrukturisasi dikarenakan adanya skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang,” ungkap Irfan.
Kinerja operasional GIAA secara grup mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59% atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 5.892.274 penumpang.
Sementara itu, capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) yang pada semester I yang mencapai 2.177.034 penumpang, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.910.475 penumpang. Pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional yang meningkat 285% dengan total 218.734 penumpang.
Irfan memaparkan, tingkat permintaan penumpang pada kuartal IV 2022, hingga saat ini menunjukan proyeksi pertumbuhan menjanjikan. Dari total ketersediaan kursi pada keseluruhan periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi untuk periode Oktober sampai dengan Desember, tingkat permintaan penumpang jelang kuartal IV-2022 berkisar di angka 84%.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
Selain itu, optimisme tersebut juga ditunjang oleh peluang peningkatan permintaan atau demand masyarakat pada periode peak season akhir tahun, serta realisasi aksi korporasi melalui optimalisasi alat produksi, yang ditunjang oleh percepatan program restorasi armada.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, usai rampungnya proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) melalui putusan homologasi PN Jakarta Pusat, maskapai pelat merah ini tengah mengakselerasikan berbagai upaya strategis dalam memaksimalkan langkah restrukturisasi yang mulai dijalankan.
“Di antaranya melalui kesiapan implementasi rights issue, sebagai bagian dari tindak lanjut persetujuan proposal perdamaian PKPU dan rencana penambahan struktur permodalan melalui penyertaan modal negara dari pemerintah,” kata Irfan dalam keterangan resminya, dikutip Senin (10/10/2022).
Irfan menjelaskan, outlook kinerja usaha perseroan yang diproyeksikan tumbuh positif tersebut, tecermin melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada semester pertama tahun ini yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD3,76 miliar.
Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26,10%, serta diiringi penurunan beban usaha sekitar 11,71% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian tersebut turut dikontribusi dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU yang dicatatkan pada laba buku perseroan.
“Sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95% kreditur, perolehan pendapatan restrukturisasi dikarenakan adanya skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang,” ungkap Irfan.
Kinerja operasional GIAA secara grup mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59% atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 5.892.274 penumpang.
Sementara itu, capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) yang pada semester I yang mencapai 2.177.034 penumpang, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.910.475 penumpang. Pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional yang meningkat 285% dengan total 218.734 penumpang.
Irfan memaparkan, tingkat permintaan penumpang pada kuartal IV 2022, hingga saat ini menunjukan proyeksi pertumbuhan menjanjikan. Dari total ketersediaan kursi pada keseluruhan periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi untuk periode Oktober sampai dengan Desember, tingkat permintaan penumpang jelang kuartal IV-2022 berkisar di angka 84%.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
(uka)
tulis komentar anda