Jajaki Potensi Tebu untuk Campuran BBM, Menteri ESDM Temui Konsultan Brasil dan Orang Terkaya RI
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 21:04 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menjajaki peluang pemanfaatan tebu sebagai bahan produksi bioetanol untuk campuran bahan bakar minyak (BBM) .
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif beserta jajarannya hari ini melakukan pertemuan dengan konsultan dari Brasil dan pengusaha yang juga salah satu orang terkaya di Indonesia Peter Sondakh. Pertemuan tersebut membahas pengembangan bioetanol di Tanah Air.
Kementerian ESDM menilai ada potensi yang besar untuk pengembangan bioetanol di Indonesia. Pemanfaatan bioetanol diklaim menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi emisi karbon di transportasi.
Tebu yang merupakan bahan baku produksi bioetanol juga dimanfaatkan untuk kebutuhan industri lain. Arifin mengatakan bahwa produksi tebu untuk menjadi bioetanol di Indonesia memiliki potensi besar. Hal ini bisa dibandingkan dengan Brazil yang juga memproduksi bioetanol sebagai campuran bahan bakar.
Tercatat, lahan tebu di Indonesia mencapai 400.000 hektar. Arifin mengatakan, bila dibandingkan dengan Brasil sebagai produsen bioetanol, lahan yang dimiliki seluas 9,1 juta hektar.
"Untuk campuran sama BBM ya bioetanol. Sekarang di Brasil ada dua jenis, E27 sama E100. Nah dengan itu Brasil tuh bisa menghemat," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/10/2022).
Selain itu, potensi produksi bioetanol ini juga didukung dengan total lahan yang dimiliki Indonesia yang mencapai 191 juta hektar. Dari segi produktivitas, Brasil bisa menghasilkan sebanyak tiga kali hasil bila dibandingkan dengan Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif beserta jajarannya hari ini melakukan pertemuan dengan konsultan dari Brasil dan pengusaha yang juga salah satu orang terkaya di Indonesia Peter Sondakh. Pertemuan tersebut membahas pengembangan bioetanol di Tanah Air.
Kementerian ESDM menilai ada potensi yang besar untuk pengembangan bioetanol di Indonesia. Pemanfaatan bioetanol diklaim menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi emisi karbon di transportasi.
Tebu yang merupakan bahan baku produksi bioetanol juga dimanfaatkan untuk kebutuhan industri lain. Arifin mengatakan bahwa produksi tebu untuk menjadi bioetanol di Indonesia memiliki potensi besar. Hal ini bisa dibandingkan dengan Brazil yang juga memproduksi bioetanol sebagai campuran bahan bakar.
Tercatat, lahan tebu di Indonesia mencapai 400.000 hektar. Arifin mengatakan, bila dibandingkan dengan Brasil sebagai produsen bioetanol, lahan yang dimiliki seluas 9,1 juta hektar.
"Untuk campuran sama BBM ya bioetanol. Sekarang di Brasil ada dua jenis, E27 sama E100. Nah dengan itu Brasil tuh bisa menghemat," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/10/2022).
Selain itu, potensi produksi bioetanol ini juga didukung dengan total lahan yang dimiliki Indonesia yang mencapai 191 juta hektar. Dari segi produktivitas, Brasil bisa menghasilkan sebanyak tiga kali hasil bila dibandingkan dengan Indonesia.
tulis komentar anda