Sinergi Pertamina Grup Inisiasi Perdagangan Karbon
Rabu, 19 Oktober 2022 - 07:34 WIB
BALI - Pertamina menginisiasi pilot project perdagangan karbon yang dilakukan antar subholding, yaitu Pertamina NRE, Subholding Upstream (PHE), dan Subholding Refinery & Petrochemical (KPI). Kolaborasi ketiganya ditandai dengan penandatanganan heads of agreement (HoA) dalam acara G20 State-owned Enterprises International Conference di Nusa Dua, Bali (18/10).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PHE Wiko Migantoro, Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman, dan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, serta disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury dan Direktur Strategi Portofolio dan Pengambangan Usaha A. Salyadi Saputra.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro, menjelaskan bahwa bagi PHE, ESG merupakan peluang baru untuk Perusahaan agar lebih banyak memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat. "Strategi dekarbonisasi ini merupakan bagian yang tidak bisa lepas dari ESG. Komitmen ESG ini sendiri juga sudah dibuktikan melalui perolehan rating ESG yang berhasil mendapatkan peringkat 24 dari 254 perusahaan penghasil minyak global," terangnya.
"Dekarbonisasi ini merupakan implementasi dari penerapan ESG PT KPI dalam hal pengurangan emisi karbon untuk mendukung Sustainable Development Goals No.13 mengenai Penanganan Perubahan Iklim untuk mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya," tambah Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman.
Perdagangan karbon di internal Pertamina merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi Pertamina Grup sekaligus bagian dari roadmap net zero emission (NZE). Dalam inisiatif ini PHE dan KPI sebagai perusahaan yang menghasilkan karbon akan membeli kredit karbon dari Pertamina NRE sebagai kompensasinya. PT KPI juga menerapkan prinsip-prinsip operation excellent mencakup efisiensi energi dan efisiensi proses produksi lainnya guna mendukung dekarbonisasi.
"Pertamina NRE sebagai ujung tombak Pertamina dalam transisi energi siap untuk mengawal upaya dekarbonisasi di internal Pertamina Grup. Penandatanganan HoA ini merupakan awal yang sangat baik untuk kolaborasi perdagangan karbon Pertamina Grup ke depan dan kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan subholding lainnya demi mendukung net zero emission," ungkap Dannif pada kesempatan yang sama.
Dalam inisiatif ini, PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 ditunjuk ditunjuk untuk menjadi sumber yang mengompensasi emisi karbon tersebut. PLTP Lahendong berlokasi di Lahendong, Sulawesi Utara, salah satu area geothermal yang dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Pertamina NRE. PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 merupakan salah satu proyek CDM PGE yang telah memegang Verified Carbon Standard (VCS) sejak tahun 2018.
PHE, sebagai Subholding Upstream, merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang mengelola bisnis hulu migas di wilayah kerja domestik dan internasional. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible, dan good governance.
PT KPI adalah Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) yang mengelola Kilang Minyak dan Petrokimia milik Pertamina secara professional. PT KPI secara jangka Panjang telah ditargetkan untuk mampu mereduksi emisi karbon secara bertahap hingga mencapai Net Zero Carbon di 2060 sebagai salah satu inisiatif implementasi ESG (environmentally friendly, socially responsible, dan good governance) Perusahaan melalui proyek transisi energi kilang dari basis fosil menuju energi hijau ramah lingkungan untuk mendukung keberlangsungan lingkungan di masa mendatang.
Pertamina berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ESG dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Inisiatif perdagangan karbon merupakan bagian dari roadmap NZE untuk meminimalisir dampak perubahan iklim.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PHE Wiko Migantoro, Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman, dan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, serta disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury dan Direktur Strategi Portofolio dan Pengambangan Usaha A. Salyadi Saputra.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro, menjelaskan bahwa bagi PHE, ESG merupakan peluang baru untuk Perusahaan agar lebih banyak memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat. "Strategi dekarbonisasi ini merupakan bagian yang tidak bisa lepas dari ESG. Komitmen ESG ini sendiri juga sudah dibuktikan melalui perolehan rating ESG yang berhasil mendapatkan peringkat 24 dari 254 perusahaan penghasil minyak global," terangnya.
"Dekarbonisasi ini merupakan implementasi dari penerapan ESG PT KPI dalam hal pengurangan emisi karbon untuk mendukung Sustainable Development Goals No.13 mengenai Penanganan Perubahan Iklim untuk mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya," tambah Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman.
Perdagangan karbon di internal Pertamina merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi Pertamina Grup sekaligus bagian dari roadmap net zero emission (NZE). Dalam inisiatif ini PHE dan KPI sebagai perusahaan yang menghasilkan karbon akan membeli kredit karbon dari Pertamina NRE sebagai kompensasinya. PT KPI juga menerapkan prinsip-prinsip operation excellent mencakup efisiensi energi dan efisiensi proses produksi lainnya guna mendukung dekarbonisasi.
"Pertamina NRE sebagai ujung tombak Pertamina dalam transisi energi siap untuk mengawal upaya dekarbonisasi di internal Pertamina Grup. Penandatanganan HoA ini merupakan awal yang sangat baik untuk kolaborasi perdagangan karbon Pertamina Grup ke depan dan kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan subholding lainnya demi mendukung net zero emission," ungkap Dannif pada kesempatan yang sama.
Dalam inisiatif ini, PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 ditunjuk ditunjuk untuk menjadi sumber yang mengompensasi emisi karbon tersebut. PLTP Lahendong berlokasi di Lahendong, Sulawesi Utara, salah satu area geothermal yang dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Pertamina NRE. PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 merupakan salah satu proyek CDM PGE yang telah memegang Verified Carbon Standard (VCS) sejak tahun 2018.
PHE, sebagai Subholding Upstream, merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang mengelola bisnis hulu migas di wilayah kerja domestik dan internasional. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible, dan good governance.
PT KPI adalah Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) yang mengelola Kilang Minyak dan Petrokimia milik Pertamina secara professional. PT KPI secara jangka Panjang telah ditargetkan untuk mampu mereduksi emisi karbon secara bertahap hingga mencapai Net Zero Carbon di 2060 sebagai salah satu inisiatif implementasi ESG (environmentally friendly, socially responsible, dan good governance) Perusahaan melalui proyek transisi energi kilang dari basis fosil menuju energi hijau ramah lingkungan untuk mendukung keberlangsungan lingkungan di masa mendatang.
Pertamina berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ESG dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Inisiatif perdagangan karbon merupakan bagian dari roadmap NZE untuk meminimalisir dampak perubahan iklim.
(atk)
Lihat Juga :
tulis komentar anda