Produksi Beras Nasional Diyakini Bisa Tembus 32 Juta Ton
Kamis, 20 Oktober 2022 - 22:14 WIB
Dalam prakiraan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem terjadi pada tanggal 15 Oktober hingga 21 Oktober 2022. "Yang harus dijaga adalah menyiasati musim. Petani harus dapat beradaptasi dengan cuaca. Salah satu antisipasinya, pemberian pupuk dan pestisida jangan sampai terlambat," tutur Yadi.
Untuk tahun depan, dia memperkirakan produksi beras masih akan mencatatkan surplus pada 3 bulan pertama dengan kisaran 1 juta hingga 2 juta ton. Kementerian Pertanian memprediksikan produksi padi tahun 2023 mencapai 54,5 juta ton gabah kering giling atau GKG.
"Artinya dengan pelajaran tahun ini, kita akan lebih siap tahun depan. Intinya kalau menjaga luas panen, kita maksimalkan sarana produksi yang lebih masif, termasuk alsintan (alat dan mesin pertanian)," pungkas Yadi.
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memastikan stok beras aman hingga akhir 2022. "Alhamdulilah berdasarkan metode Kerangka Sample Area oleh BPS, produksi padi tahun ini diperkirakan 55,67 juta ton GKG," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi.
Dia mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari upaya Kementan di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk tampil all out dalam menjaga swasembada beras yang telah diraih.
Suwandi melanjutkan, peningkatan produksi beras tahun ini berkat penerapan aneka program terobosan, yakni peningkatan indek pertanaman, perluasan areal tanam baru di lahan kering, peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, dan menggerakan pupuk alami.
Untuk tahun depan, dia memperkirakan produksi beras masih akan mencatatkan surplus pada 3 bulan pertama dengan kisaran 1 juta hingga 2 juta ton. Kementerian Pertanian memprediksikan produksi padi tahun 2023 mencapai 54,5 juta ton gabah kering giling atau GKG.
"Artinya dengan pelajaran tahun ini, kita akan lebih siap tahun depan. Intinya kalau menjaga luas panen, kita maksimalkan sarana produksi yang lebih masif, termasuk alsintan (alat dan mesin pertanian)," pungkas Yadi.
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memastikan stok beras aman hingga akhir 2022. "Alhamdulilah berdasarkan metode Kerangka Sample Area oleh BPS, produksi padi tahun ini diperkirakan 55,67 juta ton GKG," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi.
Dia mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari upaya Kementan di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk tampil all out dalam menjaga swasembada beras yang telah diraih.
Suwandi melanjutkan, peningkatan produksi beras tahun ini berkat penerapan aneka program terobosan, yakni peningkatan indek pertanaman, perluasan areal tanam baru di lahan kering, peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, dan menggerakan pupuk alami.
(akr)
tulis komentar anda