Petani Milenial Kalsel Sukses Kembangkan Usaha Hortikultura
Senin, 24 Oktober 2022 - 19:15 WIB
JAKARTA - Menghadapi ancaman krisis pangan global, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani milenial untuk menerapkan teknologi smart farming dalam pengembangan budi daya pertanian. Menurutnya, pertanian berbasis teknologi akan mempermudah proses budi daya karena lebih efisien dan modern sehingga mendorong akselerasi produksi petani.
“Smart farming adalah satu lompatan yang kita coba lakukan untuk tidak saja membiarkan pertanian itu berjalan apa adanya sama dengan yang kemarin. Tidak berarti yang kemarin jelek, tetapi kita harus ada loncatan untuk naik kelas di masa pandemi ini,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022).
Pembangunan pertanian ke depan, katanya, akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. “Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini,” kata Syahrul.
Mentan juga menegaskan pihaknya terus berupaya dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha. Salah satunya melalui program utama Kementan yakni penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024. Hal ini dilakukan untuk menjamin produktivitas, kontinyuitas dan ketahanan pangan.
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Pada kesempatan berbeda Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Presiden Jokowi telah menyampaikan, bahwa petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani.
Selain itu, katanya, terdapat beberapa kata kunci dari apa yang disampaikan Presiden dan Mentan yaitu petani muda dan teknologi digital. “BPPSDMP tentu saja siap mendukung dan menindaklanjuti arahan tersebut dengan membangun ekosistem petani milenial yang mengelola pertanian secara terpadu dari hulu hingga hilir,” kata Dedi Nursyamsi.
Kementan, katanya, juga terus meningkatkan tumbuhnya wirausahawan muda pertanian melalui berbagai program, salah satunya Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
“Smart farming adalah satu lompatan yang kita coba lakukan untuk tidak saja membiarkan pertanian itu berjalan apa adanya sama dengan yang kemarin. Tidak berarti yang kemarin jelek, tetapi kita harus ada loncatan untuk naik kelas di masa pandemi ini,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022).
Pembangunan pertanian ke depan, katanya, akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. “Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini,” kata Syahrul.
Mentan juga menegaskan pihaknya terus berupaya dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha. Salah satunya melalui program utama Kementan yakni penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024. Hal ini dilakukan untuk menjamin produktivitas, kontinyuitas dan ketahanan pangan.
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Pada kesempatan berbeda Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Presiden Jokowi telah menyampaikan, bahwa petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani.
Selain itu, katanya, terdapat beberapa kata kunci dari apa yang disampaikan Presiden dan Mentan yaitu petani muda dan teknologi digital. “BPPSDMP tentu saja siap mendukung dan menindaklanjuti arahan tersebut dengan membangun ekosistem petani milenial yang mengelola pertanian secara terpadu dari hulu hingga hilir,” kata Dedi Nursyamsi.
Kementan, katanya, juga terus meningkatkan tumbuhnya wirausahawan muda pertanian melalui berbagai program, salah satunya Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
tulis komentar anda