Peringati Hari Oeang ke-76, Sri Mulyani Ungkap RI Hadapi Ujian Bertubi-tubi
Senin, 31 Oktober 2022 - 09:52 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa hari ini adalah kali pertama pasca pandemi diselenggarakan upacara Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 secara fisik.
"Ini mesti kita syukuri semua, meski pandemi belum berakhir, namun seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah telah mampu mengelola pandemi tersebut sehingga selama 2 tahun kita mampu untuk mulai bangkit kembali," ujar Sri di Jakarta, Senin(31/10/2022).
Dia menyebutkan bahwa ini tidak terlepas dari kerja keras dan doa dari seluruh jajaran pemerintahan, terutama Kementerian Keuangan, dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Namun, dia juga mengatakan bahwa semakin hari, tantangan semakin bertambah.
"Tema kita hari ini adalah Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan. Ini kita pilih karena meski mampu menghadapi pandemi, tantangan baru akan hadir dan harus kita sigap menghadapinya," ungkap Sri.
Dia mengatakan ada tantangan yang dapat mencelakai atau menghambat pemulihan ekonomi nasional, sehingga perlu sigap dalam menghadapinya. Maka dari itu, selain bersuka cita dalam momen HORI ke-76, perlu sigap menghadapi tantangan dan tangguh dalam mengawal pemulihan Indonesia. "Karena setiap tantangan, apapun bentuknya, dia akan terus mencelakai terwujudnya kemerdekaan RI," ucap Sri.
Terlebih, setelah pandemi, ekonomi Indonesia pulih dengan cepat dan juga kuat. Tantangan baru yang hadir setelah pandemi ini tidak selalu lebih mudah. Dia mencontohkan geopolitik dan ekonomi global yang mengalami tekanan bertubi-tubi pasti akan memberikan imbas kepada perekonomian Indonesia.
"Sebagai pengelola keuangan negara, kita harus sigap merespons-nya. Kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif, responsif, dan fleksibel namun tetap akuntabel, transparan, dan tata kelola yang baik menjadi kunci untuk terus menjaga masyarakat Indonesia, perekonomian Indonesia, dan juga keuangan negara," tegas Sri.
Dia mengatakan, tantangan terus berubah. Saat ini Indonesia sedang diuji dengan pandemi, kondisi geopolitik, dan ancaman resesi global. Ini bukanlah tantangan yang mudah dan polanya terus berubah.
"Ke depan kita akan menghadapi tantangan yang sekarang pun telah terasa, perubahan iklim yang akan sangat mempengaruhi keuangan negara dan perekonomian, serta kesejahteraan rakyat. Teknologi digital yang terus berubah, dan konstelasi geopolitik dunia yang terus berubah juga menjadi tantangan yang harus kita respons sebagai pengelola keuangan negara," pungkas Sri.
"Ini mesti kita syukuri semua, meski pandemi belum berakhir, namun seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah telah mampu mengelola pandemi tersebut sehingga selama 2 tahun kita mampu untuk mulai bangkit kembali," ujar Sri di Jakarta, Senin(31/10/2022).
Dia menyebutkan bahwa ini tidak terlepas dari kerja keras dan doa dari seluruh jajaran pemerintahan, terutama Kementerian Keuangan, dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Namun, dia juga mengatakan bahwa semakin hari, tantangan semakin bertambah.
"Tema kita hari ini adalah Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan. Ini kita pilih karena meski mampu menghadapi pandemi, tantangan baru akan hadir dan harus kita sigap menghadapinya," ungkap Sri.
Dia mengatakan ada tantangan yang dapat mencelakai atau menghambat pemulihan ekonomi nasional, sehingga perlu sigap dalam menghadapinya. Maka dari itu, selain bersuka cita dalam momen HORI ke-76, perlu sigap menghadapi tantangan dan tangguh dalam mengawal pemulihan Indonesia. "Karena setiap tantangan, apapun bentuknya, dia akan terus mencelakai terwujudnya kemerdekaan RI," ucap Sri.
Terlebih, setelah pandemi, ekonomi Indonesia pulih dengan cepat dan juga kuat. Tantangan baru yang hadir setelah pandemi ini tidak selalu lebih mudah. Dia mencontohkan geopolitik dan ekonomi global yang mengalami tekanan bertubi-tubi pasti akan memberikan imbas kepada perekonomian Indonesia.
"Sebagai pengelola keuangan negara, kita harus sigap merespons-nya. Kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif, responsif, dan fleksibel namun tetap akuntabel, transparan, dan tata kelola yang baik menjadi kunci untuk terus menjaga masyarakat Indonesia, perekonomian Indonesia, dan juga keuangan negara," tegas Sri.
Dia mengatakan, tantangan terus berubah. Saat ini Indonesia sedang diuji dengan pandemi, kondisi geopolitik, dan ancaman resesi global. Ini bukanlah tantangan yang mudah dan polanya terus berubah.
"Ke depan kita akan menghadapi tantangan yang sekarang pun telah terasa, perubahan iklim yang akan sangat mempengaruhi keuangan negara dan perekonomian, serta kesejahteraan rakyat. Teknologi digital yang terus berubah, dan konstelasi geopolitik dunia yang terus berubah juga menjadi tantangan yang harus kita respons sebagai pengelola keuangan negara," pungkas Sri.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda