Inflasi Oktober Lebih Rendah dari Perkiraan Awal, BI Sebut Kebijakan Pusat-Daerah Sejalan
Rabu, 02 November 2022 - 13:08 WIB
MAKASSAR - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyebut Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi 0,11 persen (month to month/mtm), lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal maupun inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 1,17 persen (mtm).
Menurutnya, realisasi inflasi yang lebih rendah dari prakiraan sejalan dengan dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur pemerintah tidak sebesar prakiraan awal.
"Sementara itu inflasi inti tetap terjaga rendah seiring dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM tersebut dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan," kata Erwin dalam keterangan resmi, Selasa (1/11/2022).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,71 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal maupun inflasi IHK bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 persen.
Penurunan inflasi IHK ini, lanjut dia, sejalan dengan semakin eratnya sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID).
"Untuk itu Bank Indonesia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kebijakan yang secara bersama-sama menjaga stabilitas harga sehingga mendukung daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi," kata Erwin.
Sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia, tambahnya, akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan.
Menurutnya, realisasi inflasi yang lebih rendah dari prakiraan sejalan dengan dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur pemerintah tidak sebesar prakiraan awal.
"Sementara itu inflasi inti tetap terjaga rendah seiring dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM tersebut dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan," kata Erwin dalam keterangan resmi, Selasa (1/11/2022).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,71 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal maupun inflasi IHK bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 persen.
Penurunan inflasi IHK ini, lanjut dia, sejalan dengan semakin eratnya sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID).
"Untuk itu Bank Indonesia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kebijakan yang secara bersama-sama menjaga stabilitas harga sehingga mendukung daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi," kata Erwin.
Sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia, tambahnya, akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan.
(don)
tulis komentar anda