Meningkat, Uang Beredar Tembus Rp7.962,7 Triliun pada September 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengumumkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan September 2022 tetap tumbuh positif.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mencatat, posisi M2 pada September 2022 sebesar Rp7.962,7 triliun atau tumbuh 9,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), setelah tumbuh sebesar 9,5% (yoy) pada Agustus 2022.
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 13,5% (yoy) serta pertumbuhan uang kuasi sebesar 3,8% (yoy)," terang Erwin melalui siaran pers di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Dia melanjutkan, pertumbuhan M2 pada September 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan aktiva luar negeri bersih, keuangan pemerintah, serta penyaluran kredit.
Aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 5,3% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 4,0% (yoy) pada Agustus 2022.
Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat terkontraksi 32,5% (yoy), setelah bulan sebelumnya terkontraksi 22,4% (yoy).
Sementara itu, kredit yang disalurkan perbankan tumbuh positif pada September. Penyaluran kredit pada September 2022 tumbuh 10,8% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,3% (yoy).
Dalam catatan BI, peningkatan penyaluran kredit terjadi baik pada nasabah korporasi yaitu sebesar 12,7% (yoy) maupun perorangan yang meningkat 10,3% (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mencatat, posisi M2 pada September 2022 sebesar Rp7.962,7 triliun atau tumbuh 9,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), setelah tumbuh sebesar 9,5% (yoy) pada Agustus 2022.
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 13,5% (yoy) serta pertumbuhan uang kuasi sebesar 3,8% (yoy)," terang Erwin melalui siaran pers di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Dia melanjutkan, pertumbuhan M2 pada September 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan aktiva luar negeri bersih, keuangan pemerintah, serta penyaluran kredit.
Aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 5,3% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 4,0% (yoy) pada Agustus 2022.
Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat terkontraksi 32,5% (yoy), setelah bulan sebelumnya terkontraksi 22,4% (yoy).
Sementara itu, kredit yang disalurkan perbankan tumbuh positif pada September. Penyaluran kredit pada September 2022 tumbuh 10,8% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,3% (yoy).
Dalam catatan BI, peningkatan penyaluran kredit terjadi baik pada nasabah korporasi yaitu sebesar 12,7% (yoy) maupun perorangan yang meningkat 10,3% (yoy).
(ind)