Event G20 Berdampak Langsung bagi Masyarakat, Kontribusi Capai Rp7,4 Triliun

Kamis, 03 November 2022 - 22:55 WIB
Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinar Bidang Perekonomian dalam jumpa pers #G20Updates secara daring bertajuk
JAKARTA - Penyelenggaraan event G20 yang akan berpuncak pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada pertengahan November ini banyak memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.Diprediksi kontribusinya mencapai US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada produk domestik bruto (PDB), termasuk juga peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, sejak 1 Desember tahun lalu, total 438 event digelar di 25 kota di Indonesia dengan berbagai tingkatan level pertemuan. Seluruh rangkaian itu memberikan manfaat besar terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Rangkaian kegiatan baik di main event maupun di side event mampu menyerap tenaga kerja hingga 33 ribu pekerja. Terutama dari sektor transportasi, akomodasi, MICE dan UMKM karena di setiap event selalu melibatkan UMKM. Kalau dibandingkan dengan annual meeting pada tahun 2018 lalu, manfaat nyata bisa 1,5 hingga 2 kali lipat bahkan lebih," Susiwijono Moegiarso dalam jumpa pers, Kamis (3/11/2022).



Lanjut Susiwijono, hal lain yang terlihat adalah mulai menggeliatnya perekonomian di Bali. Contohnya, dari Agustus hingga akhir September, ada sekitar 15 kali ministerial meeting, dari sisi trafik sudah terlihat peningkatan lebih dari 70 persen dari trafik sebelumnya dalam segi transportasi.

Hal yang sama juga disampaikan Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida. Peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta-3,6 juta dan juga 600 ribu hingga 700 ribu lapangan kerja baru ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fesyen, dan kriya.

Dari sektor hospitality business, tingkat keterisian kamar hotel khususnya di Bali sudah melonjak tinggi dibandingkan dengan saat masa pandemi 2021 lalu. "G20 harus membawa manfaat maksimal kepada masyarakat Indonesia khususnya dalam penguatan ekonomi pasca pandemi ini," ujarnya.

Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 tahun lalu, tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 20 persen. Kini sudah menyentuh angka di kisaran 70 persen. "Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan," katanya.

Nyoman menyatakan, konsistensi capaian ini masih harus tetap dipantau dan dijaga kestabilannya dan diupayakan untuk ditingkatkan, terutama pasca G20. Mengingat masih adanya kondisi krisis global seperti inflasi, krisis pangan, energi, dan lain-lain yang juga berdampak terhadap Indonesia.

“Kami berharap KTT G20 bisa merumuskan berbagai kebijakan signifikan dan membantu persoalan-persoalan yang menyangkut pembangunan manusia dan kebudayaan di Indonesia," tutup Nyoman.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More