Proyek Petrokimia di Cilegon Libatkan Perusahaan Teknologi AS, Ini Perannya

Sabtu, 12 November 2022 - 16:26 WIB
Pemerintah terus mendorong pengembangan industri petrokimia di Tanah Air sebagai industri strategis di tingkat hulu. Ilustrasi foto/getty images
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pengembangan industri petrokimia di Tanah Air sebagai industri strategis di tingkat hulu. Industri petrokimia sangat krusial dan menjadi prasyarat utama untuk mengembangkan industri di tingkat hilir seperti plastik, serat kain, tekstil, kemasan, elektronika, otomotif, obat-obatan dan industri penting lainnya.

Sukses atau tidaknya pembangunan industri nasional salah satunya sangat dipengaruhi oleh profil industri petrokimia. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun terus mendorong investasi di sektor tersebut.

Salah satu investor yang tengah membangun fasilitas petrokimia di Cilegon, Banten, adalah Lotte Chemical. Diketahui, perusahaan kimia raksasa asal Korea Selatan itu memproduksi olefins dan polyolefins di Asia Tenggara.

Lotte Chemical menggandeng sejumlah mitra dalam proyek petrokimia hilir di Cilegon tersebut, di antaranya perusahaan teknologi dari Amerika Serikat (AS) Honeywell sebagai kontraktor utama untuk sistem integrator otomatisasi.





Global Vice President Strategic Projects Honeywell Tarek Nahl mengaku bangga bisa membantu Lotte dengan beragam teknologi dan solusi yang sesuai kebutuhan mereka.

Menurut dia, Lotte adalah pelanggan yang menggunakan beragam sistem dan solusi dari Honeywell termasuk DCS (Distribution Control System), ESD (Emergency Shutdown System) FGS (Fire & Gas System), RIE (Remote Instrument Enclosure, OTS (Operator Training Simulator), RTDB (Real Time Data Base) dan PID (Proportional Integral Derivative) Loop Tuning.

"Honeywell memiliki pengalaman yang luas dalam membantu para pelanggan di seluruh dunia agar produk petrokimia yang dihasilkan bisa terus digunakan hingga ke masa depan," kata Tarek dalam keterangannya, dikutip Sabtu (12/11/2022).

Dia menjelaskan, teknologi Honeywell seperti Remote FAT (Factory Acceptance Test) dan VEP (Virtual Engineering Platform) memungkinan tim Indonesia dan Korea bisa bekerja sama dengan baik dalam menangani proyek raksasa perdana Lotte ini. Sejauh ini, mereka juga sanggup mengatasi tantangan kerja jarak jauh serta isolasi yang disebabkan pandemi Covid-19.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More