Tingkatkan Akses Kredit Digital, Julo Rekrut 3 Eksekutif Kaliber Global
Minggu, 25 Desember 2022 - 20:31 WIB
JAKARTA - Ekonomi digital RI diproyeksikan tumbuh hingga USD130 miliar pada 2025, salah satunya ditopang oleh layanan keuangan digital yang kian masif dan diminati.
Dalam tiga tahun terakhir, industri keuangan digital juga terakselerasi oleh munculnya pandemi Covid-19 di awal 2020. Dalam jangka panjang, semua transaksi keuangan pun diproyeksikan akan beralih ke teknologi digital dan menuju transaksi nontunai. Sejalan dengan itu, financial technology atau fintech pun menjamur dan terus bertumbuh.
Mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fintech berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi modern.
Fintech merupakan salah satu pilihan bagi masyarakat yang ingin mengakses layanan jasa keuangan secara praktis, efisien, nyaman, dan ekonomis. Saat ini salah satu layanan yang diminati adalah kredit digital atau dikenal juga dengan pinjaman online.
Salah satu perusahaan fintech asal Indonesia PT Julo Teknologi Finansial atau Julo berupaya mendorong iklusi keuangan melalui peningkatan akses masyarakat terhadap kredit digital.
Meskipun ada 275 juta populasi masyarakat Indonesia, minimnya riwayat kredit menjadi penyebab utama rendahnya penetrasi akses kredit konvensional, yaitu di angka 3%.
Dengan tidak adanya basis data pendukung, kalangan masyarakat tersebut dikategorikan sebagai peminjam berisiko tinggi. Untuk itu, revolusi industri fintech lending kian diperlukan di tengah masyarakat.
CEO & Co-founder Julo Adrianus Hitijahubessy mengatakan, pihaknya mendorong akses kredit dan solusi finansial yang semakin mudah di semua provinsi Indonesia dan hal ini tengah diusung oleh Julo Kredit Digital.
“Melalui peningkatan inovasi secara berkesinambungan baik dari segi fitur, teknologi dan kerja sama strategis, semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menggunakan akses kredit digital dengan lebih berdaya dan mencapai stabilitas finansial ke depannya,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Minggu (25/12/2022).
Dalam tiga tahun terakhir, industri keuangan digital juga terakselerasi oleh munculnya pandemi Covid-19 di awal 2020. Dalam jangka panjang, semua transaksi keuangan pun diproyeksikan akan beralih ke teknologi digital dan menuju transaksi nontunai. Sejalan dengan itu, financial technology atau fintech pun menjamur dan terus bertumbuh.
Mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fintech berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi modern.
Fintech merupakan salah satu pilihan bagi masyarakat yang ingin mengakses layanan jasa keuangan secara praktis, efisien, nyaman, dan ekonomis. Saat ini salah satu layanan yang diminati adalah kredit digital atau dikenal juga dengan pinjaman online.
Salah satu perusahaan fintech asal Indonesia PT Julo Teknologi Finansial atau Julo berupaya mendorong iklusi keuangan melalui peningkatan akses masyarakat terhadap kredit digital.
Meskipun ada 275 juta populasi masyarakat Indonesia, minimnya riwayat kredit menjadi penyebab utama rendahnya penetrasi akses kredit konvensional, yaitu di angka 3%.
Dengan tidak adanya basis data pendukung, kalangan masyarakat tersebut dikategorikan sebagai peminjam berisiko tinggi. Untuk itu, revolusi industri fintech lending kian diperlukan di tengah masyarakat.
CEO & Co-founder Julo Adrianus Hitijahubessy mengatakan, pihaknya mendorong akses kredit dan solusi finansial yang semakin mudah di semua provinsi Indonesia dan hal ini tengah diusung oleh Julo Kredit Digital.
“Melalui peningkatan inovasi secara berkesinambungan baik dari segi fitur, teknologi dan kerja sama strategis, semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menggunakan akses kredit digital dengan lebih berdaya dan mencapai stabilitas finansial ke depannya,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Minggu (25/12/2022).
Lihat Juga :
tulis komentar anda