Masalah Tak Kunjung Tuntas, DPR Minta Presiden Dorong Reformasi Total Perberasan dan Pupuk

Selasa, 27 Desember 2022 - 11:19 WIB
“Penurunan ini menurut saya kontraproduktif terhadap upaya swasembaya pangan yang berkelanjutan. Jika misalnya di waktu lalu ada indikasi kenaikan anggaran tidak diiringi dengan kenaikan produksi, maka pengawasannyalah yang harus diperkuat bukan malah dikurangi,” sambungnya.

Beras adalah komoditas strategis dalam ekonomi Indonesia karena beras merupakan makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Gangguan pada produksi dan distribusi bisa berdampak pada stabilitas, sehingga isu beras ini tidak bisa dipandang enteng.

Mengenai saling bantah data Kementan dan Bulog, Evita mengaku heran masih terus saja terjadi. Kementan bilang produksi beras surplus, stok cukup, tapi Bulog mengatakan kondisi defisit sehingga dibutuhkan beras impor.

Padahal, menurut Evita, ada begitu banyak solusi yang bisa diberikan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi atau era digital saat ini. Kalau soal metodologi, menurutnya harus bisa disepakati bersama, namun ego sektoralnya harus dihilangkan dengan memandang kepada kepentingan nasional itulah yang lebih utama.

"Data yang baik dibutuhkan mulai dari pengadaan pupuk hingga penyaluran bantuan lainnya, termasuk dalam urusan stok. Itu berpengaruh ke semua. Jadi, kalau tidak mau diajak bersama-sama dari kementerian/ lembaga atau antardaerah, maka perlu ada kekuatan yang bisa memaksa yaitu dari Presiden RI,” tegas Evita lagi.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More