Mengenali The Perfect Storm, Sosok Hantu Perekonomian Tahun 2023
Jum'at, 30 Desember 2022 - 09:19 WIB
JAKARTA - Jelang memasuki tahun baru 2023 dalam hitungan hari, untuk sektor ekonomi diperkirakan bakal memasuki fase perfect storm. Narasi ini gencar disuarakan oleh para ekonom dan juga bahkan oleh pemerintah.
Tidak kurang dari Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, maupun Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan agar pelaku usaha dan juga masyarakat mewaspadai kondisi perfect storm.
Lalu apa itu perfect storm ? diterangkan hal tersebut adalah kondisi krisis terkait ekonomi dan keuangan secara sekaligus dan belum diketahui secara jelas dampak dan skala yang akan terjadi. Bahkan beberapa negara dihadapkan dengan tantangan resesi ekonomi.
"Pada prinsipnya, perfect storm ini berupa tantangan ekonomi terkait dengan 5C, yaitu Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Price, serta Cost of Living," ujar Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Ajib Hamdani dalam keterangannya.
Kondisi ini tercermin di antaranya adalah pertama, pandemi yang berkepanjangan sejak awal tahun 2020, meninggalkan scarring effect yang masih belum selesai. Selanjutnya perang Rusia dan Ukraina masih menjadi isu sentral yang membuat kondisi geopolitik menghadapi ketidakpastian.
Kondisi lain, supply chain global mengalami gangguan, dan mengakibatkan harga komoditas fluktuatif. Bahkan kemudian inflasi yang secara global terjadi dan memberikan sentimen negatif terhadap daya beli masyarakat.
"Menarik kemudian, ketika kita bandingkan dengan optimisme yang terbangun, dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 yang dihadiri oleh Presiden Jokowi, jajaran menteri ekonomi, Gubernur Bank Indonesia (BI) dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan pertumbuhan ekonomi ditargetkan kisaran 4,5%-5,3% oleh Bank Indonesia," ujar Ajib.
Indikator ini, sebut dia, menunjukkan optimisme di sela-sela tantangan global yang dihadapi oleh ekonomi dunia.
Tidak kurang dari Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, maupun Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan agar pelaku usaha dan juga masyarakat mewaspadai kondisi perfect storm.
Lalu apa itu perfect storm ? diterangkan hal tersebut adalah kondisi krisis terkait ekonomi dan keuangan secara sekaligus dan belum diketahui secara jelas dampak dan skala yang akan terjadi. Bahkan beberapa negara dihadapkan dengan tantangan resesi ekonomi.
"Pada prinsipnya, perfect storm ini berupa tantangan ekonomi terkait dengan 5C, yaitu Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Price, serta Cost of Living," ujar Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Ajib Hamdani dalam keterangannya.
Kondisi ini tercermin di antaranya adalah pertama, pandemi yang berkepanjangan sejak awal tahun 2020, meninggalkan scarring effect yang masih belum selesai. Selanjutnya perang Rusia dan Ukraina masih menjadi isu sentral yang membuat kondisi geopolitik menghadapi ketidakpastian.
Kondisi lain, supply chain global mengalami gangguan, dan mengakibatkan harga komoditas fluktuatif. Bahkan kemudian inflasi yang secara global terjadi dan memberikan sentimen negatif terhadap daya beli masyarakat.
"Menarik kemudian, ketika kita bandingkan dengan optimisme yang terbangun, dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 yang dihadiri oleh Presiden Jokowi, jajaran menteri ekonomi, Gubernur Bank Indonesia (BI) dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan pertumbuhan ekonomi ditargetkan kisaran 4,5%-5,3% oleh Bank Indonesia," ujar Ajib.
Indikator ini, sebut dia, menunjukkan optimisme di sela-sela tantangan global yang dihadapi oleh ekonomi dunia.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda