Tutup BEI 2022, Wapres Jabarkan 5 Alasan untuk Optimistis di 2023
Jum'at, 30 Desember 2022 - 19:33 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin resmi menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia ( BEI ) tahun 2022. Wapres pun berpesan agar pelaku pasar optimistis di tahun 2023, namun tetap waspada dan hati-hati.
Apalagi, melihat capaian indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melampaui angka sebelum pandemi. Tercatat, IHSG hingga Desember 2022 tumbuh positif sekitar 3% dengan rata-rata nilai transaksi harian berkisar Rp14 triliun.
Kapitalisasi pasar meningkat dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN. Melihat tren positif tersebut, Wapres mengapresiasi capaian BEI dalam menjaga aktivitas pasar modal sepanjang 2022 meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan global.
“Berbagai capaian perdagangan Bursa Efek Indonesia tersebut menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk menatap optimistis perekonomian di tahun 2023, seraya tetap diikuti dengan kewaspadaan dan kehati-hatian,” ujar Wapres, Jumat (30/12/2022).
Lebih jauh, Wapres menjabarkan lima alasan yang mendasari optimisme untuk menyambut 2023. Pertama, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.
“Meskipun demikian, antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan pelambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama kita, tetap diperlukan,” kata Wapres mengingatkan.
Yang kedua, sebut Wapres, sektor keuangan sehat dan kuat, terlebih sekarang diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Dia menilai, sinergi pemerintah serta peran otoritas sektor keuangan, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan makin kuat dalam menjaga sektor keuangan.
“Perluasan peran LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional,” ujar Wapres.
Apalagi, melihat capaian indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melampaui angka sebelum pandemi. Tercatat, IHSG hingga Desember 2022 tumbuh positif sekitar 3% dengan rata-rata nilai transaksi harian berkisar Rp14 triliun.
Kapitalisasi pasar meningkat dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN. Melihat tren positif tersebut, Wapres mengapresiasi capaian BEI dalam menjaga aktivitas pasar modal sepanjang 2022 meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan global.
“Berbagai capaian perdagangan Bursa Efek Indonesia tersebut menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk menatap optimistis perekonomian di tahun 2023, seraya tetap diikuti dengan kewaspadaan dan kehati-hatian,” ujar Wapres, Jumat (30/12/2022).
Lebih jauh, Wapres menjabarkan lima alasan yang mendasari optimisme untuk menyambut 2023. Pertama, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.
“Meskipun demikian, antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan pelambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama kita, tetap diperlukan,” kata Wapres mengingatkan.
Yang kedua, sebut Wapres, sektor keuangan sehat dan kuat, terlebih sekarang diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Dia menilai, sinergi pemerintah serta peran otoritas sektor keuangan, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan makin kuat dalam menjaga sektor keuangan.
“Perluasan peran LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional,” ujar Wapres.
tulis komentar anda