Alih-alih Bedakan Tarif KRL, Cak Imin Minta Kemenhub Berterima Kasih ke Orang Kaya
Jum'at, 30 Desember 2022 - 22:14 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk meninjau ulang wacana pembedaan tarif KRL . Ia menilai wacana tersebut sulit diterapkan di lapangan dan berpotensi menurunkan minat pelanggan KRL.
"KRL itu sudah jadi alat transportasi yang sangat digemari semua kalangan karena cepat, murah dan tentu efisien. Jadi janganlah dibeda-bedakan tarifnya. Kalau ini terus dilakukan malah bisa berkurang nanti peminatnya," kata politisi yang akrab disapa Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/12/2022).
Alih-alih membedakan tarif KRL, Cak Imin meminta Kementerian Perhubungan berterima kasih pada masyarakat kelas menengah yang mau meninggalkan kendaraan pribadi demi beralih ke transportasi umum. Mereka telah berkontribusi dalam mengurangi kemacetan, polusi, dan risiko kecelakaan lalu lintas yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.
"Coba bayangkan kalau warga yang mampu, punya motor dan mobil pada enggan naik KRL, gimana macetnya jalan raya. Belum lagi polusi dan tentu angka kecelakaan lalu lintas. Justru seharusnya Kemenhub bersyukur masyarakat menyukai KRL," tambahnya.
Cak Imin menilai subsidi tarif KRL selama ini sudah tepat sasaran yang diindikasikan oleh antusias warga menggunakan KRL setiap hari. "Nyaris enggak pernah sepi, itu menunjukkan bahwa subsidi tarif KRL tepat sasaran," terang Gus Muhaimin.
"KRL itu sudah jadi alat transportasi yang sangat digemari semua kalangan karena cepat, murah dan tentu efisien. Jadi janganlah dibeda-bedakan tarifnya. Kalau ini terus dilakukan malah bisa berkurang nanti peminatnya," kata politisi yang akrab disapa Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/12/2022).
Alih-alih membedakan tarif KRL, Cak Imin meminta Kementerian Perhubungan berterima kasih pada masyarakat kelas menengah yang mau meninggalkan kendaraan pribadi demi beralih ke transportasi umum. Mereka telah berkontribusi dalam mengurangi kemacetan, polusi, dan risiko kecelakaan lalu lintas yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.
"Coba bayangkan kalau warga yang mampu, punya motor dan mobil pada enggan naik KRL, gimana macetnya jalan raya. Belum lagi polusi dan tentu angka kecelakaan lalu lintas. Justru seharusnya Kemenhub bersyukur masyarakat menyukai KRL," tambahnya.
Cak Imin menilai subsidi tarif KRL selama ini sudah tepat sasaran yang diindikasikan oleh antusias warga menggunakan KRL setiap hari. "Nyaris enggak pernah sepi, itu menunjukkan bahwa subsidi tarif KRL tepat sasaran," terang Gus Muhaimin.
(uka)
tulis komentar anda