Terungkap, Ini Momok yang Bikin Menkeu dan Bos Bank Sentral Sedunia Waswas
Senin, 09 Januari 2023 - 12:25 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa fenomena kenaikan inflasi yang terburuk dalam 40 tahun terakhir ini membuat para pembuat kebijakan, khususnya para menteri keuangan dan bos bank sentral, menjadi khawatir. Pasalnya, inflasi bisa berdampak buruk pada pertumbuhan global.
Sebelumnya, para ekonom dan bankir dunia memprediksi bahwa lonjakan inflasi yang terjadi hanya bersifat temporary (sementara). Faktanya, inflasi ini terus menanjak dan justru memicu permintaan kenaikan gaji atau upah.
"If you expect the economy to move again, then you have to pay higher. Itu yang sebetulnya paling dikhawatirkan para policy makers dari sisi moneter," ucap Sri dalam CEO Banking Forum yang digelar IBI di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Contohnya permasalahan kontainer di sektor logistik. Dalam waktu tiga tahun, ada penumpukan kontainer di Eropa, di AS, di Asia, bahkan di Tanjung Priok.
"Karena tiga tahun tidak ada traffic, demand di mana, suplai di mana, kontainer di mana. Begitu semua dirangkai, sampai di pelabuhan ternyata tidak ada sopir truk yang mau mengangkut karena mereka hanya mau menyupiri kalau dibayar dengan tarif yang jauh lebih mahal," ungkap Sri.
Padahal, sebelumnya confidence sudah meningkat karena adanya vaksinasi dan kegiatan ekonomi mulai berjalan. Ternyata tidak semuanya kembali secara halus dan lancar.
Sebelumnya, para ekonom dan bankir dunia memprediksi bahwa lonjakan inflasi yang terjadi hanya bersifat temporary (sementara). Faktanya, inflasi ini terus menanjak dan justru memicu permintaan kenaikan gaji atau upah.
"If you expect the economy to move again, then you have to pay higher. Itu yang sebetulnya paling dikhawatirkan para policy makers dari sisi moneter," ucap Sri dalam CEO Banking Forum yang digelar IBI di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Contohnya permasalahan kontainer di sektor logistik. Dalam waktu tiga tahun, ada penumpukan kontainer di Eropa, di AS, di Asia, bahkan di Tanjung Priok.
"Karena tiga tahun tidak ada traffic, demand di mana, suplai di mana, kontainer di mana. Begitu semua dirangkai, sampai di pelabuhan ternyata tidak ada sopir truk yang mau mengangkut karena mereka hanya mau menyupiri kalau dibayar dengan tarif yang jauh lebih mahal," ungkap Sri.
Padahal, sebelumnya confidence sudah meningkat karena adanya vaksinasi dan kegiatan ekonomi mulai berjalan. Ternyata tidak semuanya kembali secara halus dan lancar.
(uka)
tulis komentar anda