Mendag Tegas Soal Impor Beras 500.000 Ton: Akhir Januari 2023 Kita Stop
Minggu, 15 Januari 2023 - 22:29 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menetapkan, batas waktu perihal pelaksanaan impor 500.000 ton beras premium yang dilakukan Perum Bulog. Impor beras ditekankan hanya berlaku sampai akhir Januari 2023.
Mendag Zulkifli Hasan alias Zulhas menjelaskan, pembatasan tersebut lantaran masa panen dalam negeri terjadi pada Februari 2023.
"Nggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari habis itu nggak bisa lagi, soalnya Februari sudah panen, Februari panen, Januari akhir stop kita," ungkap Zulhas saat ditemui di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).
Skema awal impor beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dibagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Bulog harus mendatangkan 200.000 ton beras sepanjang Desember 2022. Lalu, tahap kedua BUMN pangan itu menargetkan ada 300.000 ton beras yang tiba di Indonesia sejak Januari - Februari 2023.
Hanya saja, impor beras tahap satu yang semula ditargetkan 200.000 ton baru terealisasi sekitar 120.000 ton per Januari tahun ini. Lambatnya, realisasi impor beras dikarenakan faktor cuaca dan akhir tahun.
Zulhas memperkirakan, target impor 500.000 ton tidak akan terealisasi sepenuhnya. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan pasar, pemerintah melalui Bulog akan menyerap beras dari petani dalam negeri.
Dia optimistis, beras yang diserap dari petani cukup memenuhi kebutuhan pasar dan masyarakat dalam beberapa waktu ke depannya. "Ya salahin sendiri dong. Kita beli petani lah, kali sudah panen. Beli ke petani yang banyak, baru setelah itu kita operasi pasar," ucap Mendag Zulhas.
Mendag Zulkifli Hasan alias Zulhas menjelaskan, pembatasan tersebut lantaran masa panen dalam negeri terjadi pada Februari 2023.
"Nggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari habis itu nggak bisa lagi, soalnya Februari sudah panen, Februari panen, Januari akhir stop kita," ungkap Zulhas saat ditemui di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).
Skema awal impor beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dibagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Bulog harus mendatangkan 200.000 ton beras sepanjang Desember 2022. Lalu, tahap kedua BUMN pangan itu menargetkan ada 300.000 ton beras yang tiba di Indonesia sejak Januari - Februari 2023.
Baca Juga
Hanya saja, impor beras tahap satu yang semula ditargetkan 200.000 ton baru terealisasi sekitar 120.000 ton per Januari tahun ini. Lambatnya, realisasi impor beras dikarenakan faktor cuaca dan akhir tahun.
Zulhas memperkirakan, target impor 500.000 ton tidak akan terealisasi sepenuhnya. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan pasar, pemerintah melalui Bulog akan menyerap beras dari petani dalam negeri.
Dia optimistis, beras yang diserap dari petani cukup memenuhi kebutuhan pasar dan masyarakat dalam beberapa waktu ke depannya. "Ya salahin sendiri dong. Kita beli petani lah, kali sudah panen. Beli ke petani yang banyak, baru setelah itu kita operasi pasar," ucap Mendag Zulhas.
(akr)
tulis komentar anda