Babak Belur Digebuk Inflasi, Google PHK 12.000 Pekerja

Sabtu, 21 Januari 2023 - 08:18 WIB
loading...
Babak Belur Digebuk...
Google akhirnya mem-PHK 12.000 pekerja imbas inflasi yang meroket. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Sektor tekonologi AS benar-benar kena hajar. Setelah Microsoft mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 11.000 pekerjanya, kini langkah serupa akan ditempuh Google , lewat Alphabet yang merupakan induk usahanya.



Google menyatakan akan melakukan PHK kepada 12.000 orang pekerja. Keputusan berat itu terungkap dari email yang dikirim Sundar Pichai, CEO Google dan perusahaan induk Alphabet, kepada karyawan. Dalam emailnya, Sundar mengatakan pada hari Jumat waktu setempat perusahaan akan segera melakukan PHK di AS.

"Di luar Amerika akan memakan waktu lebih lama karena undang-undang dan praktik setempat," katanya, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (21/1/2023).

Tampaknya, rencana PHK sudah menyeruak pada November tahun lalu sehingga membuat para karyawan Google menjadi takut. Pasalnya, sejumlah perusahaan sejenis juga sudah melakukan PHK dan adanya perubahan pada sistem peringkat kinerja perusahaan.

"Kiamat" itu kian terungkap jelas, setelah CNBC pada Kamis melaporkan bahwa perusahaan telah menunda sebagian cek bonus akhir tahun karyawan hingga Maret atau April, alih-alih membayarnya secara penuh pada Januari.

PHK itu sendiri memang bak bumerang akibat langkah besar-besaran Alphabet. Gergasi itu sebelumnya melakukan perekrutan besar-besaran selama beberapa tahun terakhir selama periode pertumbuhan dramatis di industri teknologi yang terjadi saat pandemi Covid-19.

Namun kondisi global dan Amerika Serikat yang berubah membuat sejumlah perusahaan teknologi menjadi babak belur. Inflasi yang menggiring suku bunga bank sentral AS (The Fed) meroket menjadi pukulan tersendiri buat perusahaan teknologi.

Kenaikan suku bunga dan inflasi selama setahun terakhir telah mengalahkan saham teknologi dan memaksa pengiklan untuk mengurangi belanja iklan online. Kenaikan suku bunga The Fed telah menyebabkan selera yang buruk untuk saham teknologi Amerika.

Iklim ekonomi makro yang suram pada gilirannya menambah tekanan pada perusahaan-perusahaan tersebut untuk melakukan pemotongan besar-besaran terhadap tenaga kerja mereka.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)