Bank Sampah Binaan PHR-Unilak Raih Penghargaan Peduli Lingkungan

Minggu, 22 Januari 2023 - 22:13 WIB
loading...
Bank Sampah Binaan PHR-Unilak...
Bank Sampah Agrowisata Ibnu Al-Mubarok dinilai sukses menjadi solusi persoalan sampah di lingkungan sekitar. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Bank Sampah Agrowisata Ibnu Al-Mubarok binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Universitas Lancang Kuning (Unilak) meraih prestasi dalam ajang Satuan Pendidikan Peduli Lingkungan. Sekolah berbasis pendidikan agama Islam yang mengelola bank sampah tersebut mendapatkan juara 1 dari Kementerian Pendidikan Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru.

Lomba sekolah peduli lingkungan tersebut diikuti lebih dari 50 sekolah dari semua jenjang pendidikan. MI Ibnu Mubarok dinilai berhasil mengatasi persoalan sampah di lingkungan masyarakat, bahkan sampah tersebut dikelola dengan baik sehingga menghasilkan keuntungan.



"Sejak dibina PHR-Unilak 2021, banyak kemajuan yang dirasakan. Dalam pengelolaan ini kami mendapatkan bantuan pembangunan bank sampah, bantuan mesin serta pelatihan manajemen. Sekolah kami memiliki program unggulan yaitu entrepreneur dan life skill," ujar Ketua Yayasan Ulil Albab Al Ja'afariyah yang menaungi MI Ibnu Mubarok, Rinwiningsih melalui siaran pers, Minggu (22/1/2023).

PHR dan LPPM Unilak, kata dia, juga melakukan sosialisasi bank sampah kepada masyarakat sekitar pondok pesantren. Masyarakat diberi pemahaman tentang pengelolaan sampah serta menjadikan bank sampah sebagai solusi persoalan sampah di lingkungan sekitar.

"Awalnya sampah plastik dan sisa makanan menumpuk karena tidak ada upaya pengelolaan yang tepat. Di pondok pesantren ini ada santri yang mondok, ada limbah yang tidak bisa diangkut oleh pihak luar, sehingga memotivasi kami membuat program bank sampah, kemudian kami membuat program bank sampah melibatkan santri, dan saat ini terus berkembang. Sekolah ini juga menghasilkan ecobrick, peternakan, budidaya maggot yang bisa menjadi pakan ternak," tuturnya.

Berkat dibina PHR dan Unilak tersebut, keberadaan bank sampah di sekolah selain mampu mengatasi persoalan sampah serta menghasilkan uang, juga membuat pondok pesantren ini menjadi percontohan sekaligus pusat pelatihan pengelolaan sampah. "Banyak yang datang ke sekolah ini untuk sharing dan belajar, mulai dari instansi pemerintah, sekolah dan masyarakat umum," kata Rinwiningsih.



Sementara, VP Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengaku bersyukur bahwa pengetahuan dan pendampingan yang diberikan membawa dampak kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. "Semoga prestasi ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik," ujarnya.

Program TJSL PHR berfokus pada bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, dan bantuan pasca bencana. Program tersebut juga telah berkembang, berawal dengan 10 program di tahun 2021, menjadi 30 program TJSL di 2022 lalu yang dilaksanakan oleh berbagai mitra pelaksana yang jumlahnya juga meningkat dari 10 menjadi 21 mitra.

Sementara, dari segi dampak ke masyarakat, terdapat peningkatan 4 kali lipat jumlah penerima manfaat, dari 5.000 menjadi 21.000 orang penerima manfaat di Provinsi Riau untuk seluruh program CSR di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Seluruh program itu tercakup ke dalam 12 dari 17 target atau goals dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1907 seconds (0.1#10.140)