Borong 15 Predikat Emas pada PROPER 2022, PLN Beberkan Kiat-kiatnya
loading...
A
A
A
Dia menambahkan, PLN juga tidak melupakan tuntutan masyarakat dunia terkait energi bersih. Untuk itu, dalam setiap program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan terus disisipkan berbagai inisiatif untuk mendukung misi PLN untuk menjadi clean green company.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretariat PROPER Denny T Silaban yang juga Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum, dan Kerjasama Teknik Direktorat Jendral PPKL KLHK menjelaskan bahwa perusahaan yang mendapatkan PROPER Emas seperti PLN sudah melalui tahapan penilaian yang ketat berdasarkan sejumlah indikator.
Denny mencontohkan, antara lain perusahaan harus memiliki departemen yang mendukung program itu agar bertahan dan berkelanjutan. Memiliki aspek program yang tidak dimiliki kompetitor. Lalu program tersebut menjadi sangat penting atau tidak bisa direplikasi oleh industri lain.
Dia menambahkan, terkait dengan itu pimpinan perusahaan maupun individu perusahaan juga perlu memahami kompetensi intinya di sektor ini. Dia menegeaskan, manajemen perlu untuk mendorong industrial culture menjadi sustainable culture. "Bagaimana core competency-nya dipresentasikan oleh CEO yang kemudian dinilai oleh Dewan PROPER," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretariat PROPER Denny T Silaban yang juga Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum, dan Kerjasama Teknik Direktorat Jendral PPKL KLHK menjelaskan bahwa perusahaan yang mendapatkan PROPER Emas seperti PLN sudah melalui tahapan penilaian yang ketat berdasarkan sejumlah indikator.
Denny mencontohkan, antara lain perusahaan harus memiliki departemen yang mendukung program itu agar bertahan dan berkelanjutan. Memiliki aspek program yang tidak dimiliki kompetitor. Lalu program tersebut menjadi sangat penting atau tidak bisa direplikasi oleh industri lain.
Dia menambahkan, terkait dengan itu pimpinan perusahaan maupun individu perusahaan juga perlu memahami kompetensi intinya di sektor ini. Dia menegeaskan, manajemen perlu untuk mendorong industrial culture menjadi sustainable culture. "Bagaimana core competency-nya dipresentasikan oleh CEO yang kemudian dinilai oleh Dewan PROPER," tuturnya.
(fai)