5 Perusahaan Pengeruk Harta Karun Nikel di Indonesia, Nomor 2 Dikuasai Asing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang melimpah, salah satunya cadangan nikel yang merupakan bahan baku baterai untuk kendaraan listrik. Dunia saat ini sedang membutuhkan energi baru dan terbarukan yang salah satunya lewat teknologi baterai karena lebih sedikit melepaskan emisi gas rumah kaca ketika dipakai, dibanding minyak, gas, apalagi batu bara.
Makanya, nikel pun dijuluki sebagai harta karun Indonesia sebab kandungan bijih nikel mencapai 11,7 miliar ton. Sementara cadangannya mencapai 4,5 miliar ton atau menyimpan sekitar 52% dari total cadangan dunia, termasuk nikel kadar rendah (limonite nickel) dan nikel kadar tinggi (saprolite nickel).
Sejalan dengan melimpahnya sumber daya alam itu, hilirisasi nikel di Indonesia pun kian meningkat. Pada 2022, nilai tambah komoditas nikel berkisar di angka Rp514 triliun.
Di tahun ini, nilai tambah komoditas nikel diperkirakan bisa semakin meningkat lagi hingga Rp592,2 triliun. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi pengusaha nikel di Indonesia.
Lantas, siapa saja penambang bijih nikel terbesar di negara ini? Berikut daftar 5 pengusaha atau perusahaan produsen bijih nikel terbesar di Indonesia:
1. Halim Mina Pemilik PT Bintang Delapan Mineral
Halim Mina merupakan Wakil Presiden Komisaris dari perusahaan tambang nikel PT Bintang Delapan Mineral. Ia memiliki 20% saham perseroan, menjadi pemegang saham terbesar ketiga setelah PT Panca Metta dan PT Meltapratama Perkasa.
2. Vale Canada Limited Pemilik INCO
Vale Canada Limited merupakan perusahaan asing yang memegang mayoritas saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 43,7%. Vale Canada sudah beroperasi secara komersial sejak tahun 1978.
Makanya, nikel pun dijuluki sebagai harta karun Indonesia sebab kandungan bijih nikel mencapai 11,7 miliar ton. Sementara cadangannya mencapai 4,5 miliar ton atau menyimpan sekitar 52% dari total cadangan dunia, termasuk nikel kadar rendah (limonite nickel) dan nikel kadar tinggi (saprolite nickel).
Sejalan dengan melimpahnya sumber daya alam itu, hilirisasi nikel di Indonesia pun kian meningkat. Pada 2022, nilai tambah komoditas nikel berkisar di angka Rp514 triliun.
Di tahun ini, nilai tambah komoditas nikel diperkirakan bisa semakin meningkat lagi hingga Rp592,2 triliun. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi pengusaha nikel di Indonesia.
Lantas, siapa saja penambang bijih nikel terbesar di negara ini? Berikut daftar 5 pengusaha atau perusahaan produsen bijih nikel terbesar di Indonesia:
1. Halim Mina Pemilik PT Bintang Delapan Mineral
Halim Mina merupakan Wakil Presiden Komisaris dari perusahaan tambang nikel PT Bintang Delapan Mineral. Ia memiliki 20% saham perseroan, menjadi pemegang saham terbesar ketiga setelah PT Panca Metta dan PT Meltapratama Perkasa.
2. Vale Canada Limited Pemilik INCO
Vale Canada Limited merupakan perusahaan asing yang memegang mayoritas saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 43,7%. Vale Canada sudah beroperasi secara komersial sejak tahun 1978.