Debut Catatkan ARA, Analis Sebut Saham LAJU Anti-Resesi? Ini Penjelasannya

Minggu, 29 Januari 2023 - 20:52 WIB
loading...
Debut Catatkan ARA,...
(kiri ke kanan): Dimas Teguh (Komisaris LAJU), M Yusrizki (Managing Director Basis Investments), James Budiarto (Dirut LAJU), Marina Budiman (Pendiri DCII), Marcia Maria. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Jasa Berdikari Logistics Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan lalu. Perseroan resmi tercatat dengan sandi LAJU.

Pada debut perdananya, saham LAJU mencatatkan Auto Reject Atas (ARA) dengan kenaikan 35% ke level Rp135. Sebelumnya, perseroan telah menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp100 per saham.

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan menawarkan sebanyak 700 juta saham atau 32,56% dari total modal disetor dan ditempatkan.

"Harapan kami ke depan, dengan menjadi bagian pasar modal Indonesia, kami dapat menerapkan praktik good corporate governance, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi investor dan pemangku kepentingan," kata Direktur Utama LAJU, James Budiarto, dalam seremoni Pencatatan Perdana Saham LAJU di Jakarta, Jumat (27/1).

Komisaris LAJU, Dimas Teguh Mulyanto menambahkan, usai IPO pihaknya menargetkan pendapatan dan laba dapat tumbuh 25% per tahun.

Adapun perseroan akan tetap berfokus pada bisnis transportasi, logistik dan pergudangan, sementara industri yang difokuskan yakni fast moving customer goods (FMCG). “Sekarang kami klien ada empat, Alfamidi, Tirta Sukses Perkasa, Sirclo, dan Mulia Keramik,” terang dia.

Sementara itu, saham LAJU tercatat telah menarik lebih dari 32.000 investor retail dalam proses pooling, dan juga mencatat ‘oversubscribed’ sebanyak 223 kali dari penjatahan terpusat berdasarkan sistem e-IPO.

Dalam banyak pemberitaan sebelumnya, saham LAJU diminati oleh sejumlah pengusaha papan atas di antaranya pemilik Grup Alfamart dan Alfamidi, Djoko Susanto.

Ada pula nama Marina Budiman, pengusaha perempuan dan pendiri DCII yang juga tercatat sebagai Perempuan Terkaya di Indonesia (di urutan 30 orang terkaya di Indonesia tahun 2021 versi Forbes).

Pada acara syukuran IPO LAJU, Jumat (27/1), para pengusaha tersebut turut hadir. Tampak pula Muhammad Yusrizki, Ketua Kadin Net Zero Hub dan Managing Director Basis Investments, kendaraan investasi Happy Hapsoro, serta Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.

Emiten LAJU digadang-gadang oleh analis sebagai Saham IPO Anti Resesi 2023 lantaran industrinya menjadi salah satu industri defensif dalam dinamika resesi yang sedang melanda dunia, yaitu logistik untuk mendukung industri retail.

Seperti diketahui, pemerintah memiliki resep ekonomi untuk menahan ‘angin resesi global’ dengan menjaga konsumsi domestik. Informasi beredar, inilah yang membuat keyakinan bahwa pemain industri retail seperti Indomaret (DNET), Alfamart (AMRT), Alfamidi (MIDI) dan lainnya akan tumbuh. Hal ini juga membawa angin segar bagi pemain sektor logistik seperti PT Berdikari Jasa Logistik Tbk.



Kehadiran pemain logistik di tengah ancaman resesi global ini tentunya menarik diamati, sekaligus bisa menjadi bukti apakah resep ekonomi yang digagas oleh pemerintah memang manjur untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pascapandemi.

Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Amir S Samirin mengungkapkan, LAJU bisa dikategorikan sebagai saham anti-resesi, bila dicermati dari sudut pandang industri jasa logistik terutama untuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Alasannya, hal ini sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga di dalam negeri.

Menurut Amir, di tengah ancaman resesi global yang dampaknya mulai dirasakan saat ini, Jasa Berdikari Logistics sebagai perusahaan yang telah dipercaya bertahun-tahun berbagai perusahaan nasional dalam mengantarkan logistik, salah satunya yaitu PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang menjadi mitra sejak 2010.

Amir menambahkan, PT MIDI seperti tidak terdampak resesi karena daya beli masyarakat yang sangat tinggi pada produk ritel. Imbasnya, Jasa Berdikari Logistics yang merupakan mitra distribusinya juga terdampak positif.

“Kami sebagai underwriter tentu sangat bangga bisa mengantarkan Jasa Berdikari Logistics untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Kami yakin, saham perseroan yaitu LAJU akan terus bertumbuh dan akan menjadi salah satu saham unggulan di bursa efek nantinya," ujarnya dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/1/2023).



Sebelumnya, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir pada Oktober 2022 mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki tiga strategi dalam menghadapi ancaman resesi 2023.

Tiga strategi tersebut adalah pemperdayaaan ekonomi domestik yang sangat besar, pengendalian inflasi, khususnya inflasi pangan, serta strategi meliputi perbaikan iklim investasi dengan penerapan online single submission secara penuh di seluruh Indonesia. Pentingnya kelancaran distribusi barang disebut Iskandar memiliki peran penting dalam implementasi ketiga strategi tersebut.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1838 seconds (0.1#10.140)