Jokowi Soroti Puluhan Provinsi Alami Defisit Beras, Gula hingga Bawang Merah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, puluhan provinsi mengalami defisit pasokan beberapa bahan pangan di tengah pandemi corona atau Covid-19. Hal ini memunculkan kekhawatiran adanya krisis pangan seperti yang diperkirakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO).
Lebih lanjut Ia meminta, jajaran menterinya untuk melakukan hitungan cepat atas kebutuhan bahan pokok setiap provinsi. Bahkan diterangkan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tercatat 34 provinsi mengalami defisit gula.
"Setiap daerah dan provinsinya agar dihitung proporsi surplus dan defisit, berapa produksinya dan gula itu mengalami defisit di 34 provinsi," ujar Jokowi saat menggelar rapat terbatas khusus untuk membahas pasokan bahan pokok secara virtual di Jakarta, Selasa (28/4/2020).
Sambung dia merinci, beberapa produk pangan yang mengalami defisit diantaranya pasokan beras mengalami defisit di 7 provinsi, lalu stok jagung mengalami deifist di 11 di provinsi. Kemudian cabai besar juga defisit di 23 provinsi, lalu cabai rawit juga mengalami defisit di 19 provinsi.
Selain itu bawang merah hanya mengalami defisit di satu provinsi dan produksi telur ayam itu hanya defisit di 22 provinsi. Sedangkan pasokan minyak goreng mengalami surplus. "Jadi untuk minyak goreng surplus dan cukup di semua provinsi," katanya.
Dia menambahkan langkah antisipasi harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyat. Pasalnya kebutuhan pasokan bahan pokok tidak boleh mengalami kekurangan. "Saya minta agar distribusi bahan pokok aman kita ini negara kepulauan. Distribusi pangan antar provinsi, antar wilayah, antar pulau tidak boleh terganggu," imbuhnya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
Lebih lanjut Ia meminta, jajaran menterinya untuk melakukan hitungan cepat atas kebutuhan bahan pokok setiap provinsi. Bahkan diterangkan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tercatat 34 provinsi mengalami defisit gula.
"Setiap daerah dan provinsinya agar dihitung proporsi surplus dan defisit, berapa produksinya dan gula itu mengalami defisit di 34 provinsi," ujar Jokowi saat menggelar rapat terbatas khusus untuk membahas pasokan bahan pokok secara virtual di Jakarta, Selasa (28/4/2020).
Sambung dia merinci, beberapa produk pangan yang mengalami defisit diantaranya pasokan beras mengalami defisit di 7 provinsi, lalu stok jagung mengalami deifist di 11 di provinsi. Kemudian cabai besar juga defisit di 23 provinsi, lalu cabai rawit juga mengalami defisit di 19 provinsi.
Selain itu bawang merah hanya mengalami defisit di satu provinsi dan produksi telur ayam itu hanya defisit di 22 provinsi. Sedangkan pasokan minyak goreng mengalami surplus. "Jadi untuk minyak goreng surplus dan cukup di semua provinsi," katanya.
Dia menambahkan langkah antisipasi harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyat. Pasalnya kebutuhan pasokan bahan pokok tidak boleh mengalami kekurangan. "Saya minta agar distribusi bahan pokok aman kita ini negara kepulauan. Distribusi pangan antar provinsi, antar wilayah, antar pulau tidak boleh terganggu," imbuhnya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
(akr)