Akses EBT untuk Pelaku UMKM Perlu Menjadi Perhatian

Rabu, 08 Februari 2023 - 11:29 WIB
loading...
Akses EBT untuk Pelaku...
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, perlunya terobosan mendasar terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menerima akses EBT. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengingatkan, permasalahan akses untuk mendapatkan energi baru terbarukan (EBT) ini menjadi perhatian utama para Industri yang semakin memerlukan EBT dari sistem kelistrikan. Selain itu dinilai juga perlunya terobosan mendasar terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menerima akses EBT.



Ketua UMKM IKM Apindo, Ronald Walla mengemukakan, saat ini dinamika pasar yang semakin mengarah pada produk rendah karbon membuat seluruh rantai nilai (value chain) industri pun terdampak. Bukan hanya para pengusaha atau perusahaan menengah-besar, tapi juga berdampak pada Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bertransisi ke proses produksi yang rendah karbon.

“Dinamika pasar yang didorong oleh kepentingan bersama untuk memerangi perubahan iklim ini merupakan satu kondisi yang tidak bisa dianggap remeh lagi. Kalau tidak disikapi dengan perubahan mendasar, maka Indonesia akan kehilangan daya saing industri nasionalnya, khususnya IKM/UMKM!” seru Ronald melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/3/2023).

“Rasanya ironis kalau kita yang memiliki potensi EBT begitu besar, tetapi Industri Nasionalnya tidak bisa mendapatkan akses pada EBT khususnya di energi listrik, yang merupakan sumber energi penting dalam proses produksi,” tegasnya.



Ronald juga menyampaikan, persoalan ini harus dijawab dengan terobosan mendasar pada struktur pasar kelistrikan, seperti Power Wheeling yang saat ini menjadi perdebatan hangat antara DPR dan Pemerintah di dalam pembahasan RUU EBT.

“Dengan adanya Power Wheeling terbatas pada penyediaan EBT di pusat beban Industri, akan membantu pemerintah dan juga PLN dalam meningkatkan penetrasi EBT di sistem kelistrikan kita," ujar Ronald.

Lebih lanjut menurutnya, kehadiran Power Wheeling (terbatas untuk EBT) ini diharapkan menjadi jawaban fundamental bagi industri nasional yang semakin was-was dengan tekanan dari pasar atau prinsipalnya untuk menurunkan emisi karbon.

“Ini akan berdampak positif pada daya saing industri nasional kita di tengah dinamika pasar global yang semakin menuju ke ekonomi rendah karbon,” demikian tutup Ronald Walla.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)