Kemasan Menarik dan Harga Murah, Minyakita jadi Incaran Ibu-ibu Semua Kalangan

Kamis, 09 Februari 2023 - 11:06 WIB
loading...
Kemasan Menarik dan...
Selain lebih murah, kemasan Minyakita cukup menarik perhatian pembeli termasuk ibu-ibu kelas menengah ke atas. Foto/Dok Kemendag
A A A
JAKARTA - Banyaknya konsumen yang beralih dari minyak goreng (migor) kemasan premium ke Minyakita menyebabkan minyak goreng subsidi itu sulit ditemui di pasaran alias langka. Di sisi lain, migor premium jadi kurang laku.

Imbasnya, para produsen mengurangi produksi Minyakita agar minyak goreng premium laku terjual. Terkait hal ini, Ketua umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung mengatakan, pergeseran pilihan konsumen itu hal yang wajar.

Pasalnya, dari sisi kemasan Minyakita cukup menarik perhatian pembeli termasuk ibu-ibu kelas menengah ke atas, apalagi harganya lebih murah dari kemasan premium.

"Terkait pergeseran konsumen, sebenarnya hal yang wajar karena pemerintah kan ingin membuat Ibu-ibu (atau masyarakat ekonomi menengah ke bawah bahagia) dengan bentuk kemasan Minyakita yang menggoda dan kualitasnya sangat bagus. Sehingga juga menggoda ibu-ibu yang ekonomi mampu (semula pengkonsumsi premium) membeli Minyakita," paparnya melalui keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).

Realita di lapangan, lanjut dia, kondisi penjualan minyak goreng premium justru jadi miris karena efek Minyakita yang dijual di ritel modern. Tak sedikit ritel modern melakukan pesta diskon minyak goreng premium karena banyaknya stok namun tidak laku terjual.

"Minyak goreng premium malah yang kelabakan karena nggak laku dan terpaksa pesta diskon di pasar-pasar modern," ungkap Gulat.



Menurut dia, sebelum Minyakita luncur di pasaran, pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah agar warna kemasan Minyakita dibuat lebih norak.

Hal itu bertujuan agar masyarakat kelas menengah ke atas malu membelinya. Selain itu, penjualannya fokus di pasar tradisional dan warung-warung saja, jangan masuk ke ritel modern.

"Sebenarnya kami sudah pernah usul, supaya kemasannya dibuat agak norak warnanya, sehingga pembeli Minyakita yang ekonomi mampu akan malu jika membelinya di pasar atau warung karena itu bukan haknya," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut beralihnya masyarakat dari minyak goreng premium ke Minyakita lantaran harga Minyakita lebih murah, higienies, dan dikemas dengan rapi seperti tampilan minyak premium pada umumnya.

"Kemudian, banyak dijual di ritel modern sehingga yang seharusnya masyarakat menengah ke atas membeli minyak goreng premium justru membeli Minyakita yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya kepada wartawan di Marunda, Jakarta Utara, Selasa (7/2).



Hal itu membuat produsen migor kesal karena omzet yang didapat dari penjualan minyak goreng premium anjlok imbas turunnya penjualan. Sehingga, jalan keluarnya mereka menurunkan produksi Minyakita.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1910 seconds (0.1#10.140)