Garuda Indonesia Ngaku Nombok Ongkos Haji Tahun 2022, Kok Bisa?

Jum'at, 10 Februari 2023 - 11:30 WIB
loading...
Garuda Indonesia Ngaku Nombok Ongkos Haji Tahun 2022, Kok Bisa?
Kenaikan avtur membuat Garuda Indonesia menombok biaya penerbangan haji. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk terpaksa mengeluarkan dana jumbo akibat kenaikan harga avtur atau bahan bakar saat musim haji 2022. Kala itu, harga avtur melonjak di luar perhitungan awal Garuda.



Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dari perhitungan awal perusahaan harga avtur berada di angka USD85 sen per liter. Namun, menjelang keberangkatan haji atau pada Juni-Juli harga avtur justru naik menjadi USD97 sen hingga USD98 sen per liter.

"Harga di hitungan tahun lalu USD85 sen (per liter), tapi pada waktu musim haji harga avtur sempat naik sampai USD97-98 sen," ungkap Irfan, saat dikonfirmasi MNC Portal, Jumat (10/2/2023).

Meski mengaku menobok biaya penerbangan tersebut, Irfan enggan menyebut nominal yang dikeluarkan pihaknya untuk menutupi selisih harga avtur.

Kabar emiten bersandi saham GIAA itu menombok anggaran penerbangan haji tahun lalu diutarakan Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi, saat rapat bersama dengan Panitia kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Panja BPIH) DPR, Kamis 9 Februari 2023.

Menurutnya, saat itu PT Pertamina (Persero) menyodorkan harga bahan bakar di kisaran USD84,9 sen per liter. Angka tersebut menjadi acuan dan dimasukkan ke dalam rincian biaya penerbangan haji.

"Waktu itu kita dikasih di angka 84,9 sen kalau masih ingat, itulah harga yang kita pakai untuk perhitungan kita di tahun lalu, dasar basisnya 84,9 sen," ucap Ade.

Nahasnya, menjelang keberangkatan jamaah haji, harga avtur malah mengalami kenaikan hingga di posisi USD112 sen per liter.

"Tapi kenyataannya pada waktu Juni Juli (2022), waktu kita melaksanakan perjalanan haji itu, dan harga avtur-nya melonjak dan paling jelek di 112 sen, jadi kita memang nanggung pada tahun lalu kenaikan itu," tutur dia.



"Kalau kita ambil harga rata-rata di tahun lalu, akhirnya 97-98 sen, jadi kita tahun lalu nombok sekitar 13 sen," lanjut Ade.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2070 seconds (0.1#10.140)